MOMENTUM, Metro--Warga Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara kompak membantu pengendara sepeda motor saat melintas di perbatasan Metro dan Lampung Timur.
Akses perlintasan di Jalan Atmo Sentono tepatnya di RT 24 RW 06, Kelurahan Karangrejo, sempat terputus lantaran tingginya luapan sungai pasca hujan deras yang terjadi pada Ahad (23-10-2022) malam.
Jembatan yang menghubungkan antara Kota Metro dan Kabupeten Lampung Timur tersebut merupakan akses utama bagi pengendara motor dan mobil. Terutama bagi warga yang hendak ke pasar, anak sekolah dan pegawai yang akan berangkat kerja.
Agus, warga sekitar yang membantu penyebrangan mengatakan, luapan Sungai Bunut ini terjadi mulai pukul 05.00 WIB. Sebelumnya, Metro diterjang hujan deras pada Minggu malam sejak pukul 18.30-21.00 WIB.
"Kalau tadi malam belum banjir. Luapan air ini buangan dari atas, bukan karena hujan, sampai subuh tadi ini aja enggak hujan kan," kata dia, Senin (24-10-2022).
Dia menyebut, luapan air ini merupakan buangan air akibat tingginya curah hujan di wilayah Metro Pusat semalam. Sehingga, pada pagi harinya, semua pintu irigasi dibuka.
"Air ini buangan dari atas. Sungai ini kan berbeda dengan irigasi. Kalau irigasi bisa langsung turun ke hilir. Sementara kalau sungai kan larinya ke persawahan, makanya meluap ke perbatasan seperti ini," tambahnya.
Dia menyebut, kekompakan warga yang membantu penyebrangan ini dilakukan secara sukarela. Tak sedikit warga Karangrejo yang ingin ke pasar dan anak-anak yang berangkat sekolah.
"Ini kan perbatasan, ini juga akses transportasi terdekat warga mau ke pasar dan sekolah. Kami mulai bantu ini dari subuh tadi, mungkin sampai jam 09.30 atau kira-kira air surut kami baru pulang," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua RW 06, Arief mengatakan, pihaknya tidak memaksa warga harus turun semua. Namun, karena ini merupakan musibah maka warga kompak dan saling tolong menolong.
"Jadi warga berdatangan ke sini dan membantu, kami sifatnya sukarela. Karena memang luapan sungai ini sampai selutut orang dewasa jadi banyak kendaraan yang tidak bisa lewat," kata dia.
Dia menambahkan, biasanya banjir ini bisa sampai semeter. Namun, ketika sudah lebih dari satu meter, warga sudah tidak berani lewat lagi.
"Kalau lebih dari semester itu sudah pernah, dan jalan tidak bisa dilalui. Walaupun ini dalam nya masih selutut orang dewasa banyak juga kendaraan yang mogok. Mungkin ya karena kemasukan air mesinnya," ungkapnya.(**)
Editor: Muhammad Furqon