MOMENTUM, Jakarta--Holding Perkebunan Nusantara di bawah komando Menteri BUMN Erick Thohir, terus melakukan transformasi menyeluruh di tubuh PTPN Group. Salah satu upaya yang dilakukan sejak tiga tahun terakhir, adalah merestrukturisasi organisasi dan terus memperkuat integrasi di antara anak-anak perusahaan.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan transformasi dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan.
"Setidaknya, kami telah menerapkan lima strategi akselerasi kinerja perusahaan dengan nilai-nilai AKHLAK sebagai core value BUMN," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (19-12-2022).
Adapun kelima strategi tersebut yaitu optimalisasi portofolio dan operational excellences, commercial excellences dan ekspansi hilir, optimalisasi aset dan kemitraan strategis, pengembangan kapabilitas dan budaya, serta meningkatkan sistem dan teknologi.
Upaya manajemen dan semangat insan PTPN Group dalam menerapkan perubahan tersebut telah membuahkan hasil yang membanggakan, terbukti dari capaian kinerja PTPN Group yang terus meningkat.
"Sampai dengan Oktober 2022, tercatat laba bersih kita sebesar Rp5,06 triliun, naik 66,4 persen dan EBITDA Rp12,29 triliun atau naik 17,46 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Abdul Ghani.
Abdul Ghani menegaskan, capaian positif itu tak lepas dari berbagai inovasi yang telah dilakukan. Terhadap inovasi bisnis perusahaan, holding di klaster perkebunan dan kehutanan telah melakukan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis limbah perkebunan, pembangkit listrik tenaga biogas, tenaga surya, dan tenaga air, serta pengembangan bahan bakar nabati (biodiesel dan biofuel) yang ramah lingkungan.
Dalam inovasi investasi, PTPN Group juga telah membangun kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei, kawasan industri terpadu Batang, dan kawasan agro wisata. Sementara itu, inovasi di bidang teknologi informasi, telah diterapkan melalui agro human information system dan digital farming berbasis mobile application, sensor pabrik berbasis internet of things dan SCADA, serta sistem informasi geografis.
"Atas pencapaian tersebut, PTPN Group memperoleh skor IT maturity level 3.68 (Terkelola)," paparnya.
Selain itu, PTPN Group juga sudah bertransformasi dalam budaya serta sumber daya manusia. Di antaranya melalui pembangunan PT LPP Agro Nusantara sebagai corporate university PTPN Group, integrated talent management system nusantara, menghidupkan kembali budaya planters, human capital digitalize, culture and change management, dan remunerasi berbasis kinerja.
"PTPN Group terus berkomitmen untuk mengembangkan dan melestarikan sumber daya alam serta sumber daya manusia. Karena keberhasilan program transformasi akan membawa PTPN Group menjadi kebanggaan baru Indonesia," ungkap Abdul Ghani.(**)
Editor: Agus Setyawan