Sambut HPN 2023, BI-BPS Kolaborasi Gelar Workshop BBM Lampung

img
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Budiyono (tengah), Kepala BPS Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani (kiri) dan Irfan Farulian, Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung.

MOMENTUM, Bandarlampung--Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung berkolaborasi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan edukasi atau pemahaman bagi wartawan ekonomi.

Kegiatan yang dikemas dalam workshop Bank Indonesia Bersama Media (BBM) itu dilaksanakan di Warkop Waw Lamban Gunung, Jalan H Agus Salim, Sukadana Ham Bandarlampung, Kamis (9-2-2023) sekaligus merayakan Hari Pers Nasional (HPN) serta Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono menyampaikan selamat hari pers nasional dan HUT PWI. "Selamat Hari Pers Nasional 2023, juga selamat HUT PWI," kata Budiyono.

Untuk itulah, dalam rangka HPN ini kita mengajak media berkumpul bersama untuk sedikit sharing atau bedah pemahaman soal penulisan berita ekonomi melalui BBM, sehingga wartawan juga mampu memaparkan istilah-istilah perekonomian kepada masyarakat dengan baik.

Menurut dia, kegiatan BBM perdana ini juga sebagai ajang silaturahmi dengan insan pers. "Peran pers sangat penting karena dapat mendorong upaya pembangunan sehingga kolaborasinya perlu ditingkatkan," kata dia. Dia berharap dengan dilaksanakan BBM dapat menjadi awal yang baik sehingga mempererat kerjasama itu.

Budiyono juga mengharapkan kegiatan dapat membuka wawasan para jurnalis secara bertahap untuk memahami dari setiap rilis BI dan BPS yang dibagikan sehingga disampaikan ke masyarakat dengan bahasa lebih sederhana serta mudah dipahami pembaca. "Bukan hanya rilis berita copy paste yang diterbitkan," ujar dia.

Senada disampaikan Kepala BPS Provinsi Lampung Endang Retno Sri Subiyandani. "Selamat hari pers nasional. Semoga selalu menjadi yang terdepan dan terpercaya dalam memberikan informasi kepada masyarakat," kata Retno.

Dia juga sangat berterima kasih dengan ajakan BI dalam kegiatan ini. "Saya senang sekali bisa ikut dalam kegiatan ini, karena saya memang sangat ingin melaksanakan kegiatan serupa sehingga wartawan bisa memberikan penjelasan yang baik tentang istilah ekonomi kepada masyarakat," kata dia.

Dalam paparannya, Retno menyampaikan dalam penulisan berita ekonomi selain dibutuhkan data akurat juga kemampuan membaca data.

Misalnya terkait pertumbuhan ekonomi, produk domestik regional bruto (PDRB), inflasi, nilai tukar petani (NTP), tingkat pengangguran terbuka, penduduk miskin, indeks gini hingga indeks pengembangan manusia (IPM).

"Data pertumbuhan ekonomi dishare dengan perbandingan data per bulan, per tiga bulan dan per tahun. Hal itu bertujuan untuk melihat pergerakan setiap periodenya," papar Retno.

Retno pun menyampaikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tahun 2022 sebesar 4,28 persen atau menguat dibanding 2021 dengan peningkatan sebesar 2,77 persen.

"Dalam pencapaian itu tentunya banyak indikator seperti PDRB, pendapatan per kapita, kesejahteraan penduduk hingga tingkat pengangguran," ujar dia.

Kemudian PDRB Provinsi Lampung 30 Persen juga masih didukung dari sektor Pertanian. "Data PDRB dari tahun 2010 hingga 2022 selalu meningkat, hanya melandai pada tahun 2019 saat adanya kasus covid-19," jelas Retno.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Irfan Farulian mengatakan, dalam setiap rilis Bank Indonesia sering kali terdapat istilah-istilah ekonomi dan perbankan sehingga harus dipahami oleh para wartawan yang melakukan penulisan pemberitaan itu. Untuk itu, diharapkan kegiatan ini membantu wartawan menyampaikan informasi ke publik dengan bahasa yang diterima dan dipahami masyarakat.

"Harapannya, peningkatan pemahaman wartawan soal berita dan bahasa perekonomian lebih baik. Karena jurnalis mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi," ujar dia.

Irfan mengatakan, ada perbedaan pengetahuan atau edukasi antara wartawan ekonomi dengan desk lainnya. Ditambah lagi ada kondisi jurnalis kerap rolling atau pergantian tempat liputan.

"Jadi, dengan adanya pertemuan rutin dan pelatihan dapat meningkatkan pemahaman wartawan soal perkembangan perekonomian," kata dia.(**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos