MOMENTUM, Bandarlampung--Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Lampung dipastikan batal.
Awalnya, Jokowi direncanakan bakal membuka Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) di PKOR Wayhalim Bandarlampung pada Rabu (7-6-2023) besok.
Namun, hingga saat ini hanya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar yang dipastikan hadir.
Hal itu pun dibenarkan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung Qudrotul Ikhwan, Selasa (6-6-2023).
"Sepertinya presiden tidak (jadi datang), karena kan acaranya besok," ujar Qudrotul.
Menurut dia, rencana kedatangan Jokowi ke Lampung memang bersifat tentatif.
"Kan memang kemarin itu tentatif. Karena kesibukan presiden dan beliau juga baru dari sini, jadi hanya menteri saja yang datang," jelasnya.
Dia menjelaskan, untuk kegiatan GTTGN tersebut bakal dibuka Menteri Desa dan PDTT.
Diberitakan sebelumnya, Provinsi Lampung ditetapkan menjadi tuan rumah Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) XXIV.
Penetapan Lampung sebagai tuan rumah berdasarkan hasil kesepakatan bersama saat Rakornis tanggal 19 Oktober 2022 di Cirebon, Jawa Barat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung pun melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka persiapan pelaksanaan GTTGN, Kamis (25-5-2023).
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fahrizal Darminto menjelaskan, GTTGN merupakan even nasional yang diadakan setiap tahun sebagai ajang tukar menukar informasi dan promosi terkait dengan teknologi inovasi.
GTTGN XXIV bakal mengusung tema "Inovasi Tiada Henti, Menguatkan Daya Saing Desa dan Menyejahterakan Warga".
"GTTGN direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 11 Juni 2023 bertempat di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Wayhalim Bandarlampung," tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Lampung Zaidirina mengatakan, kegiatan tersebut bakal dihadiri Presiden Joko Widodo.
Presiden direncanakan bakal membuka kegiatan tersebut pada tanggal 7 Juni mendatang.
"Presiden rencananya akan membuka kegiatan tersebut tanggal 7 nanti," jelasnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya