MOMENTUM, Gedongtataan--Menjelang hari raya Idul Adha 144 Hijriyah, harga jual hewan kurban jenis kambing di Kabupaten Pesawaran terpantau stabil. Tidak terpengaruh adanya penyakit kulit lumpy skin disease (LSD) yang banyak menyerang hewan ternak berkuku belah: sapi, kerbau, kambing dan domba.
"Kalau harga masih sama seperti tahun kemarin, kisaran Rp2,5 juta sampai enam juta, ya tergantung pada ukuran besar kecilnya kambing untuk kurban. Kalau soal adanya penyakit itu (LSD) sepertinya tidak berpengaruh pada harga," kata Maulana edangan hewan kurban di Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Rabu (21-6-2023).
Meski tiak mempengaruhi harga, dia menyebut merebaknya penyakit LSD sedikit menurunkan minat masyarakat untuk membeli hewan kurban.
"Kalau dibanding tahun 2019 dan 2020, sekarang ini penjualanya agak menurun. Dua tahun kebelangkang itu, kambing yang saya jual selalu habis, tapi sejak 2021 sampai sekarang ini, ngk pernah habis. Mungkin karena pengaruh banyak penyakit itu juga," tuturnya.
Padahal, kata Maulana, seluruh hewan kurban yang dia jual dipastikan bebas dari penyakit LSD dan PMK.
"Semua kambing yang saya jual ini sudah diperiksa sama petugas kesehatan hewan. Tidak ada yang kena penyakit LSD dan PMK. Semuanya sehat," ungkapnya.
Terpisah, salah satu warga mengaku tidak khawatir dengan merebaknya penyakit LSD dan PMK.
"Kalau soal penyakit itu, saya ngk khawatir. Kan hewan kurban yang akan kita beli sudah diperiksa kesehatanya. Hanya saja, sekarang ini kondisi perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja. Jadi kalau biasanya saya beli dua kambing untuk kurban, sekarang ini hanya mampu beli satu saja," terangnya. (**)
Editor: Munizar