MOMENTUM, Makkah -- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI telah melakukan protes keras kepada Mashair, perusahaan yang bertanggung jawab atas transportasi jemaah haji di Arab Saudi.
Protes tersebut butut dari telantarnya sejumlah jemaah haji Indonesia di Musdalifah yang disebabkan bus pengangkut jemaah haji terlambat.
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Hilman Latif, protes tersebut sudah ditanggapi pihak Mashair dan telah dilakukan penyesuaian dan perbaikan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi.
Hilman juga menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait di Arab Saudi untuk memastikan kenyamanan dan keamanan jamaah haji Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk terus memastikan kenyamanan dan keamanan jamaah haji asal Lampung selama menjalankan ibadah haji. Kami juga berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari semua pihak terkait," katanya, Kamis 29 Juni 2023.
Seperti diberitakan sebelumnya, jemaah haji 1444 Hijriah harus bertahan lebih lama di Musdalifah. Penyebabnya, kedatangan bus yang akan mengangkut jemaah menuju Mina, terlambat datang.
Kedatangan giliran bus yang akan mengangkut jemaah ke Mina, bisa berjarak sekitar 30 menit baru muncul satu bus.
Bahkan, ada yang sampai satu jam jemaah harus menunggu bus penjemputan.
Ketua Kloter JKG-49 dan Pembimbing Haji Tanggamus, Agus mengatakan sempat menunggu lebih dari dua jam di Musdalifah. Padahal, sudah meninggalkan Arafah pada pukul pukul 07.00 WAS. Artinya, sekitar pukul 00.00 sudah di Musdalifah.
"Kami baru dapat giliran menumpang bus ke Mina pada pukul 11 siang (Rabu 28 Juni 2023)," katanya.
Keterlambatan bus pengangkut jemaah menuju Mina diduga karena padatnya jemaah haji tahun ini.
Ketua Kloter 49 Miftahuddin menyayangkan soal keterlambatan transportasi angkutan jemaah dari Musdalifah ke Mina.
Bahkan hingga siang jemaah masih banyak yang belum terangkut. "Alhamdulillah untuk jemaah kloter 49 sudah berapa di dalam tenda semua,." ujarnya.
Selain masalah angkutan, tenda penempatan jemaah di Mina berkuran Ukuran tenda 12x18 meter, lebih kecil dibandingkan tenda di Arafah. Sehingga jemaah Kloter 49 masuk dalam dua tenda, diatur supaya cukup.
"Demi kebersamaan kita harus ikhlas dan terima," kata Purna Irawan. (*)
Editor: Muhammad Furqon