MOMENTUM, Bandarlampung—Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung memusnahkan 556 pucuk senjata api (senpi) ilegal, Rabu (30-8-2023).
Pemusnahan ratusan senpi tersebut dipimpin Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika. Dihadiri Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lampung.
Pemusnahan ratusan senpi hasil operasi kepolisian selama 2023 tersebut, digelar bersamaan dengan peringatan delapan tahun Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Presisi Polda Lampung.
Kapolda Lampung menyebutkan, selain 556 pucuk senpi ilegal, juga ikut dimusnahkan 95 butir amunisi dari berbagai jenis dan ukuran.
"Di antaranya 463 senpi laras pendek jenis Revolver dan 48 senpi laras panjang. Senpi yang baru saja dimusnahkan tersebut dari berbagai macam operasi kegiatan kepolisian," kata Helmy kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolda Lampung.
Pemusnahan ratusan senpi tersebut dilakukan dengan cara dipotong-potong menggunakan gerinda kemudian dilebur. Ada delapan gerinda yang dipajang dalam jumpa pers untuk memusnakan senpi.
Helmy melanjutkan, senpi itu juga didapat dari beberapa opera kepolisian. "Di Operasi Sikat selama kurun waktu 2023 ada sebanyak 283 pucuk dan amunisi 75 butir. Kemudian Operasi Pekat sebanyak 168 pucuk senpi, serta ada juga 130 butir amunisi," sebutnya.
Selain itu, senpi itu ada yang berasal dari masyarakat yang diserahkan secara suka rela kepada kepolisian. Jumlahnya mencapai 168 pucuk dengan 130 butir amunisi.
"Kami mengimbau masyarakat yang masih menyimpan, memiliki senpi ilegal untuk bisa diserahkan kepada kepolisian setempat. Kami tidak akan memproses (hukum) kalau diserahkan secara sukarela," imbuhnya.
Selain itu, dia menjelaskan, ada senpi yang disita dari penangkapan, pelaku dikenakan tindakan tegas terukur karena melawan menggunakan senpi.
"Ada delapan pucuk senjata api, amunisi sebanyak 82 butir dari hasil penangkapan pelaku kejahatan. Segenap barang bukti tersebut sudah mendapatkan penetapan penyitaan dan pemusnahan dari pengadilan negeri setempat," jelasnya.
Meski demikian, Hemly enggan menjelaskan secara detail dari daerah mana saja senpi paling banyak diperoleh. "Untuk asal senpi itu paling banyak di daerah mana saja, kita sudah targetkan, namun saya belum bisa sampaikan di sini, karena itu nanti akan menjadi target kita dalam menekan peredaran senpi," tegasnya.
Kami mengapresiasi kepada masyarakat yang sudah mau dengan sukarela menyerahkan, menemukan, melaporkan kepada kepolisian.
"Namun apabila senpi tersebut digunakan untuk melakukan tindak pidana, maka akan kami proses secara tegas. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan sekarang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang bahaya dan penggunaan senjata api ilegal ini," terangnya.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi tim tekab yang sudah menjaga, keamanan dan kenyamanan Provinsi Lampung dengan terkendali.
"Masyarakat kita bisa bekerja sebagaimana mestinya, hal itu terbukti pertumbuhan ekonomi kita tertinggi di tingkat nasional dan pertumbuhan ekonomi ada karena adanya dorongan pembangunan ekonomi di desa," pungkasnya.
"Ini lah sensitivitas polda membangun kenyamanan dimulai dari desa bersama pemerintah provinsi. Mudah-mudahan situasi di Lampung tetap aman dan kondusif," katanya. (*)
Editor: Muhammad Furqon