MOMENTUM, Bandarlampung--Kebakaran hutan dan lahan di Lampung mencapai 3.421,65 hektare yang tercatat sejak Januari hingga Agustus 2023.
Luasan tersebut tersebar di enam kabupaten: Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Waykanan, dan Mesuji.
Hal tersebut diungkapkan oleh Asdep 4/V Kamtibmas Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Kemenko Polhukam) Brigjen Pol Lakoni saat Rapat Koordinasi Penanggulangan Karhutla di Hotel Novotel, Selasa (19-9-2023).
Lakoni memaparkan, kebakaran terluas terjadi di Lampung Timir yang mencapai 2.752,92 hektare. Kemudian Waykanan 238,5 hektare, Tulangbawang 224,22 hektare, Mesuji 178 hektare, Lampung Tengah 125,45 hektare, Lampung Utara 23,46 hektare dan Tulangbawang Barat 4,55 hektare.
Sedangkan untuk titik panas (hotspot) atau lokasi terjadinya kebakaran mencapai 340.
"Memang luasan kebakaran hutan dan lahan di Lampung setiap tahunnya terus menurun yangdengan cukup drastis," kata Lakoni.
Menurut dia, ada beberapa permasalahan yang teridentifikasi dalam penanganan karhutla di daerah. Seperti tidak adanya dukungan operasional untuk pemadaman darat dari BNPB.
Lalu terbatasnya sarana dan prasarana penanggulangan karhutla daerah. Sedangkan sarpras yang ada sudah usang dan rusak.
"Selain itu banyak perusahaan yang belum dilibatkan secara maksimal dalam penanggulangan karhutla," jelasnya.
Sementara itu Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Thomas Tandi Bua mengatakan, kebakaran terluas terjadi di Taman Nasional Way Kambas.
Dia menjelaskan, pada 6 Januari terjadi kebakaran di Grid 34E Resort Susukan Baru, Way Kanan, Taman Nasional Way Kambas luas terbakar kurang lebih 70 hektare.
Selanjutnya, tanggal 9 Januari 2023 terjadi kebakaran di Grid 14E Resort Susukan Baru, Way Kanan, TNWK seluas 100 hektare.
"Pada 14 Januari 2023 di Grid 68C Resort Rantaujaya, Grid 67, 76, 77C Resort Totoprojo TNWK dengan luas kurang lebih 1.500 hektare.
Kebakaran kembali terjadi pada 10 Februari 2023 di Resort Susukan Baru, TNWK seluas 100 hektare. Tanggal 11 Februari 2023 Resort Rantau Jaya dan Resort Susukan Baru SPTN 1 Way Kanan TNWK terbakar dengan luas 200 hektare.
"Memang karhutla yang terjadi di Lampung terluas di TNWK. Kebakaran juga terjadi di beberapa daerah di luar dari Way Kambas," sebutnya.
Dia pun mengimbau agar semua pihak ikut memantau data dan informasi prakiraan iklim, cuaca dan sistem peringatan bahaya kebakaran dari BMKG.
Selain itu, memantau hotspot dan informasi kejadian karhutla dari lapangan, melakukan penyuluhan, sosialisasi, kampanye literasi, edukasi di wilayah rawan karhutla.
"Yang terpenting juga untuk memasang rambu-rambu dan papan peringatan akan bahaya karhutla di lokasi strategis. Serta meningkatkan pengawasan terhadap indikasi kejadian karhutla dengan melakukan patroli dan cek lapangan," tutupnya.
Kepala Dinas Kehutanan Lampung Yanyan Ruchyansyah mengatakan sudah berkoordinasi dengan Balai TNWK terkait dengan kebakaran hutan yang kerap terjadi.
"Lokasi yang sering terjadi kebakaran memang di lahan savana. Kami sudah berkoordinasi," jelasnya.
Dia menyebutkan, kebakaran itu terjadi akibat upaya yang dilakukan oleh penburu liat. Sehingga rusa bisa berkumpul di lokasi tersebut.
Karena itu, TNWK melakukan investigasi dan pendekatan agar para pelaku menyadari efek dari perilaku yang dilakukan tersebut.
Selain itu, pihak dari TNWK juga sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi menjaga serta melakukan rehabilitasi.
"TNWK juga sudah bekerjasama dengan Unila untuk merehabilitasi di beberapa spot. Alhamdulillah masyarakat juga menunjukkan perhatian serta tanggungjawab terhadap pemeliharaan pada lahan rehabilitasi," tuturnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya