MOMENTUM, Pringsewu -- Pemkab Pringsewu mengintensifkan struktur pengelola risiko Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Hal itu antara lain dilakukan dengan menggelar bimbingan teknis atau Bimtek Implementasi SPIP di Pringsewu, 25-26 Oktober 2023.
Inspektur Kabupaten Pringsewu Andi Purwanto mengatakan bimtek diikuti sekitar 250 peserta dari unsur kepala OPD, camat, kabag, kabid dan PPTK serta kasubag perencanaan.
"Agenda ini kami mengahdirkan pemateri dari Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Fauzan Abdilah dan Dimas serta dari APIP Inspektorat Kabupaten Pringsewu,"jelasnya.
Andi Purwanto menambahkan, tujuan bimtek tersebut agar seluruh peserta benar-benar faham dan dapat mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi penerapan SPIP Integrateddi Kabupaten Pringsewu."Hal itu demi terwujudnya kinerja pelayanan publik terbaik,"harapnya.
Sementara Sekdakab Pringsewu Heri Iswahyudi saat membuka kegitan itu juga meminta pelaksanaan dan penerapan Penilaian Maturitas SPIP atau tingkat kematangan SPIP dalam mencapai tujuan pengendalian intern di Kabupaten Pringsewu ini akan semakin optimal.
"Apalagi bila dilakukan dari awal penganggaran Perangkat Daerah dan perencanaan anggaran harus dapat dikendalikan secara Internal pada Eselon II,"ucapnya.
Menurutnya, dengan adanya Pengendalian Intern dari awal harus melalui proses identifikasi agar program kegiatan dilaksanakan dengan efektif dan efisien, menjamin keandalan pelaporan keuangan, tercipta pengamanan aset negara dan terkendalinya ketaatan seluruh perangkat terkait terhadap peraturan Perundang-Undangan.
"Yakni sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,"ujarnya.
Heri Iswahyudi menuturkan, pelaksanaan Maturitas SPIP atau disebut juga sebagai Pengawasan Intern, bukan semata-mata tugas Inspektorat sebagai pembinaan atau pengawasan. Namun pengawasan atau pengendalian Intern sedapat mungkin dimulai dalam lingkup perangkat daerah oleh Kepala perangkat daerah masing-masing.
Dia berharap, melalui bimtek tersebut semoga menjadi acuan bersama dalam pengelolaan dan bagaimana manajemen risiko yang tepat dalam setiap pelaksanaan program dan kegiatan, baik dalam penganggaran maupun penyusunan administrasi.
"Hal itu untuk mendukung tercapainya output dan outcome serta arah dan tujuan Pemerintah Daerah,"harap Sekdakab Pringsewu. (*)
Editor: Muhammad Furqon