MOMENTUM, Bandarlampung--PTPN III Holding bersama 13 BUMN membangun Pasar UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Lampung yang diinisiasi Pemprov Lampung. Peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan gedung terpadu dua lantai seluas 1.130 meter di lahan seluas setengah hektare di Komplek PKOR Way Halim, Bandar Lampung itu dilaksanakan Senin (30/10/23). Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono, didampingi undangan lainnya menekan tombol sirine menandai pembangunan.
Sejumlah pejabat hadir pada acara itu, anggota DPD RI Bustami Zainudin, Abdul Hakim, dari Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, PT Pertamina, PT Telkom, PT Pelindo, dan lainnya. Sedangkan PTPN Group diwakili Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy.
Pasar UMKM Lampung merupakan gagasan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sejak beberapa tahun lalu. Prakarsa ini diproyeksikan untuk membantu menghidupkan kalangan pengrajin dan usaha kecil untuk menaikkan level dan menembus pasar yang lebih luas.
Arinal mengatakan, ketahanan ekonomi nasional masih ditopang oleh usaha kecil yang digerakkan oleh masyarakat secara mandiri. Hal itu mendorong Pemprov memberi berbagai insentif dan fasilitas agar UMKM terus tumbuh dan berkembang.
Gagasan ini ditangkap 14 BUMN untuk kemudian diwujudkan. Diprakarsai Bank BRI, beberapa BUMN lain ikut mendukung dengan komitmen membantu pembangunan gedung dengan segala fasilitasnya. Dari anggaran Rp11 miliar, Bank BRI menyumbang Rp4,1 miliar, Bank Mandiri Rp1,4 miliar, dan Bank BNI Rp1 miliar. Sedangkan PTPN III (Persero) berkontribusi Rp530 juta.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung dan masyarakat para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah saya manyampaikan terima kasih kepada Bank BRI yang mensponsori dengan memberikan bantuan terbanyak pada pembangunan ini. Juga kepada Bank Mandiri, Bank BNI, PT Pelindo, Pertamina, PT Telkom, PT Perkebunan Nusantara, PT Asahan Aluminium, PT Pupuk Indonesia, Jasa Raharja, PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Bahana PUI, dan PT Jaminan Kredit Indonesia. Ini adalah bentuk nyata dari sinergi yang selama ini kita gaungkan,” kata Gubernur yang baru saja mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Lampung itu.
"UMKM ini sangat berperan dalam penyerapan tenaga kerja maupun bagi pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Terlebih, Lampung 273.457 UMKM yang terdiri dari usaha mikro 263.778 unit, usaha kecil 9.303 dan 376 usaha menengah.
"Potensi kuantitas UMKM tersebut merupakan pelaku ekonomi yang harus terus kita pelihara dan jaga demi pembangunan ekonomi Lampung yang maju dan berkualitas," terangnya.
“Masyarakat kita sangat kreatif untuk menciptakan produk. Juga sangat tahan terhadap pengaruh berbagai perubahan indikator ekonomi yang terjadi. Tetapi, untuk naik kelas ke level yang lebih baik dan lebih massif, mereka sangat butuh ruang dari pemerintah.
Sementara itu, Edi Eko Cahyono dalam sambutannya mengatakan, ruang pamer untuk semua produk yang dihasilkan masyarakat memang sudah sangat luas. Teknologi informasi dengan semarakkan berbagai platform media sosial, kata dia, adala etalase untuk menunjukkan hasil karya setiap orang yang ditindak lanjuti dengan transaksi. Namun, kehadiran sentra-sentra produk secara fisik yang memiliki ciri khas dan nyaman tetap akan dibutuhkan setiap orang.
“Kementeria BUMN terus dan selalu memberi perhatian khusus kepada upaya berbagai pihak yang menggerakkan ekonomi masyarakat kecil. Oleh karena itu, ketika Pak Gubernur Lampung punya prakarsa untuk membanguk Komplek UMKM yang nantinya akan memberi wadah kepada inkubasi UMKM, kami sangat dukung. Ini selaras dengan upaya pemerintah untuk konsen kepada masalah pasar UMKM,” kata dia.
Saat dimintai komentar, Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy mengatakan PTPN Group sebagai BUMN agro tidak bisa dipisahkan dengan ekonomi masyarakat kecil. Dengan 14 anak perusahaan, yakni PTPN 1—14 yang berada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa lainnya, PTPN memiliki karyawan yang berasal dari masyarakat bawah paling dominan.
“PTPN Group yang mengelola perkebunan sangat dekat dengan masyarakat. Kebun kami sangat luas dan masih bersifat padat karya sehingga jutaan pekerja terlibat dalam siklus budidaya tanaman perkebunan. Oleh karena itu, ketika diajak mendukung Pasar UMKM, itu adalah salah satu domain kami,” kata Ryan, sapaan akrabnya.
Tentang UMKM, Ryan mengatakan PTPN Group, khususnya PTPN VII yang berkantor pusat di Bandar Lampung ini sudah sangat familiar. Sebagai bagian dari pagar sosial, kata dia, PTPN VII terus dan selalu mengalokasikan anggaran untuk program Tanggung jawab Sosial Lingkungan.
“Kalau di PTPN itu kami sebut TJSL, tanggung jawab sosial lingkungan atau familiar disebut CRS. Setiap tahun kami mengalokasikan dana untuk membantu para UMKM, terutama di wilayah kerja perusahaan yang berada di pelosok-pelosok. Kami menyebutnya Mitra Binaan. Mereka kami beri pinjaman dana, pelatihan manajemen dan teknis produksi lainnya, bantu promosi, dan bantu pemasaran. Jadi, dari nol sampai bisa jalan bisnis mereka,” kata mantan Direktur PTPN XIV ini.
Kaitannya dengan Pasar UMKM yang digagas Pemprov Lampung, Ryan mengatakan ini selaras dan linier dengan apa yang dilakukan PTPN VII pada program Mitra Binaan. Ryan mengaku, masalah pemasaran dan menembus pasar yang lebih massif dan luas menjadi tantangan krusial pengusaha kecil binaannya. Beberapa langkah sudah dilakukan PTPN VII untuk membantu mereka. Antara lain dengan mangajak Mitra Binaan ikut pameran atau ekshibishi di berbagai forum yang dibiayai perusahaan.
“Seperti di Lampung Expo 2023 kemarin, kami punya booth di sana, dan kami berbagi space dengan mitra binaan dengan gratis. Juga kami bawa produk-produk mereka dan perkenalkan ke kelangan lebih luas,” kata dia.
Sekaitan dengan masalah tersebut, Ryan menyambut baik dibangunnya Pasar UMKM Lampung ini. Pasar UMKM Lampung yang berada di area publik dan bersentuhan dengan Jalan Lintas Sumatera ini diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong saat singgah di Lampung. Ia berharap, Pasar UMKM Lampung yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas publik akan memberikan rasa nyaman dan aman serta memberi nuasa berbeda tentang Lampung yang sangat ramah.
“Saya kira ini adalah harapan dari banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang selama ini tidak mudah untuk mendapat pasar yang baik. Kami akan dukung terus sampai kepada operasional dan Pasar UMKM ini menjadi salah satu ikon Lampung ke depan,” kata dia. (*)
Editor: Agus Setyawan