Angka Stunting di Tiga Kabupaten Masih Tinggi, Pemprov: Akan Ada Perlakuan Khusus

img
Ilustrasi

MOMENTUM, Bandarlampung--Angka stunting di tiga kabupaten masih cukup tinggi.

Ketiganya: Lampung Barat 24,6 persen, Lampung Utara 23,5 persen dan Waykanan 22,7 persen.

Hal itu berdasarkan data prevalensi status gizi balita di Lampung menurut hasil SKI (Survei Kesehatan Indonesia) 2023 yang diterima harianmomentum.com, Senin (29-4-2024).

Berdasarkan hasil survei tersebut, angka stunting di tiga kabupaten itu masih diatas 20 persen.

Kemudian disusul Tanggamus dengan 17,1 persen, Lampun Tengah 16,7 persen, Pesisir Barat 16,1 persen, Pringsewu 15,8 persen, Lampung Timur 114,2 persen.

Selanjutnya, Bandarlampung 13,4 persen, Tulangbawang Barat 10,5 persen, Lampung Selatan 10,3 persen, Pesawaran 10 persen, Tulangbawang 9,8 persen, Metro 7,1 persen dan Mesuji dengan angka stunting terendah, yaitu 5 persen.

Sedangkan berdasarkan data tahunan, ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan.

Seperti Lampung Barat dari 16,6 persen menjadi 24,6 persen, Lampung Selatan 9,9 persen menjadi 10,3 persen. Lalu Lampung Tengah dari 8,7 persen jadi 16,7 persen, Waykanan 18,4 persen jadi 22,7 persen dan Bandarlampung 11,1 persen menjadi 13,4 persen.

Sementara untuk data secara keseluruhan angka stunting di Lampung mengalami penurunan dari 15,2 persen menjadi 14,90 persen.

Menanggapi itu, Kepala Bappeda Lampung Elvira Umihanni mengatakan, untuk daerah yang masih tinggi akan mendapatkan perlakuan khusus.

"Untuk daerah-daerah yang masih tinggi, nanti akan ada perlakuan khusus. Kita tahu bawah tiga daerah itu pembangunan SDMnya agak lambat," kata Elvira.

Menurut dia, untuk standar prevalensi stunting mencapai 14 persen.

Karena itu, dia menjelaskan, penanganan stunting pada daerah-daerah yang masih tinggi akan berbeda dengan kabupaten/kota lainnya.

"Standarnya kan 14 persen, jadi nanti treatmentnya akan berbeda dengan kabupaten/kota yang lain," ujarnya.

Dia menyebutkan, akan ada program khusus dalam penanganan stunting dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan pemerintah pusat.

Dia berharap, dengan upaya yang dilakukan, seluruh kabupaten/kota bisa memenuhi standar prevalensi stunting 14 persen.

"Kita harapkan seluruh kabupaten/kota nanti bisa memenuhi standar itu," jelasnya.

Pada kesempatan itu, dia menyebutkan, untuk penanganan stunting perlu dilakukan pendekatan spesifik dan sensitif.

"Kalau spesifik sudah pasti dengan pendekatan langsung ke masyarakat. Memberikan vitamin ibu hamil dan sebagainya," sebutnya.

Sementara untuk yang pendekatan sensitif, menurut dia, sedang diarahkan untuk menyasar lokus-lokus yang ditetapkan kabupaten/kota.

"Jadi penyasarannya yang kita lakukan lebih ketat lagi," sebutnya.

Meski demikian, dia mengungkapkan, untuk penanganan stunting diperlukan sinergi dari berbagai pihak terkait.

Sehingga program-program yang dilakukan bisa tepat sasaran dan mencapai target yang ditetapkan.

"Seperti BKKBN, Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas PPPA, IDI dan stakeholder terkait," terangnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos