Aktivitas Produksi PT San Xiong Steel Dihentikan Sementara

img

MOMENTUM, Bandarlampung--Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lampung menghentikan sementara aktivitas peleburan di PT San Xiong Steel Indonesia.

Penghentian sementara itu menyikapi keluhan pekerja terkait kecelakaan kerja yang selalu terjadi di perusahaan tersebut.

Hal itu disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Disnaker Lampung Yanti Yunidarti saat diwawancarai, Senin (13-5-2024).

"Kegiatan produksinya saja yang kita hentikan sementara. Karena pekerja takut tungkunya akan meledak lagi," kata Yanti.

Menurut dia, sudah beberapa kali kejadian kecelakaan kerja di perusahaan tersebut saat aktivitas peleburan berlangsung.

Sehingga, Disnaker Lampung juga telah mengirimkan tim pengawas ke PT San Xiong Steel Indonesia untuk melihat sistem kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

"Tim kita hari ini lagi ke sana. Nanti dilihat K3-nya, karena kan sudah berulang-ulang," jelasnya.

Dia menegaskan, jika terbukti PT San Xiong Steel mengabaikan keselamatan pekerja, maka Disnaker akan merekomendasikan penutupan kepada Bupati Lampung Selatan.

"Kalau izinnya yang mengeluarkan dan menutup kepala daerahnya. Kalau kita hanya rekomendasinya saja," tegasnya.

Diketahui, iecelakaan kerja yang terjadi di PT San Xiong Steel Indonesia sudah berulang kali.

Berdasarkan catatan, perusahaan tersebut bahkan sempat ditutup pada Februari 2018 oleh Bupati Nanang Ermanto.

Namun, beberapa tahun kemudian perusahaan itu kembali dibuka. Meski demikian, sejak perusahaan itu dibuka kembali, kecelakaan masih sering terjadi.

Seperti pada Maret 2021. Saat itu seorang pekerja bernama Idris mengalami kecelakaan yang dihantam besi tabung gas yang dipotong oleh rekannya.

Akibatnya, Idris mengalami kebutaan permanen dan tidak bisa bekerja lagi. Pihak perusahaan memberikan kompensasi sebesar Rp50 juta kepada Idris.

Berikutnya, kecelakaan kembali terjadi pada November 2023. Ironisnya, dalam satu bulan terjadi tiga kali kecelakaan kerja.
 
Peristiwa pertama terjadi pada tanggal 18 Novemver yang menimpa Rois. Saat itu, Rois dihantam besi besar berukuran dua meter lebih di bagian kaki kanan hingga mengakibatkan korban mengalami luka robek serius pada bagian jari kaki.

Lalu, pada tanggal 19 November kecelakaan kembali terjadi. Kali ini, pekerja bernama Sutimin yang menjadi korban yang bekerja di bagian liper atau perbaikan tungku peleburan besi.

Saat itu, Sutimin hendak mengangkat elemen dengan menggunakan remote dalam kondisi tungku beroperasi. Tiba-tiba girbok los sehingga semua cairan panas dari peleburan besi tumpah mengenai tangan dan kaki Sutimin.

Peristiwa tersebut mengakibatkan Sutimin mengalami luka bakar serius hingga mengharuskan ia dirawat difasilitas kesehatan.

Kecelakaan ketiga terjadi pada 27 November yang menimpa Burhan. Saat itu, Burhan bekerja pada malam hari di bagian tungku.

Saat Burhan memasukan material kecil, tib-tiba tungku meledak. Dia pun terkena ledakan tungku dan uapnya mengenai muka Burhan.

Teranyar, pada 8 Mei 2024 kecelakaan kembali terjadi. Tak tanggung-tanggung, pada kejadian itu terdapat empat korban sekaligus. Yaitu: Faisol, Novel, Jefri dan Wardi.

Saat melakukan aktivitas pekeburan, tiba-tiba terjadi ledakan pertama namun tidak begitu keras dan tidak mengenai pekerja.

Beberapa saat kemudian, ledakan kembali terjadi bahkan terdengar hingga 1 kilometer di Desa Sukabanjar.

Akibat ledakan itu cairan besi panas di dalam tungku dan plat bekas lantai kapal yang sudah tenggelam di dalam tungku pun mengenai mereka yang sedang memperbaiki tungku dengan volume pembakaran 1.500 derajat celcius. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos