MOMENTUM, Metro--Pmerintah Kota Metro terus beruapaya mencari cara efektif untuk mengantisipasi penumpukan di tepan penampungan akhir sampah (TPAS).
Terkait hal tersebut, masyarakat dan para aparatur sipil di lingkup Pemkot Metro diminta aktif mengoptimalkan pengelolaan bank sampah.
"Aparatus sipil negara harus bisa menjadi contoh sekaligus pioner bagi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah," kata Sekretaris Daerah Kota Metro Bangkit Haryo Utomo saat memimpin apel mingguan di halaman kantor pemkot setempat, Senin (22-7-2024).
Dengan mengotimalkan pengelolaan bank sampah, volume sampah yang dikirim ke TPAS akan berkurang. "Jadi sebelum dikirim ke TPAS, sampah dari rumah, bisa kita pilah-pilah. Sampah yang masih bisa didaur ulang dan bernilai ekonomis kita pisahkan untuk dikirim ke bank sampah. Jadi tidak semua dibuang ke TPAS," terangnya.
Saat ini, tercatat ada 12 Bank di lima kecamatan se-Kota Metro Metro. "Pemanfaatan Bank Samapah di Kota Metro sangat diapresiasi oleh pemerintah pusat. Karena itu, kita semua punya kewajiban yang sama untuk terus mengoptimalkan pengelolaan bank sampah," ungkapnya.
Sebelumnya, hal senada disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati. Menurut dia, dalam pengelolaan sampah, peran rumah tangga sangatlah penting.
"Karena itu, setiap orang semestinya bisa terakses dengan bank sampah. Bahkan, setiap ASN diharapkan dapat menjadi anggota bank sampah di lingkunganya masing-masing," kata dia.
Dia menyebut, di Provinsi Lampung saat ini sudah terbentuk 169 bank sampah. "Tentu, keberadaan bank sampah akan meningkatkan akses masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga, nantinya sampah yang masuk ke TPAS hanya yang residu saja," terangnya. (**)
Editor: Munizar