MOMENTUM, Lumbokseminung--Bupati Lampung Barat (Lambar) Parosil Mabsus meresmikan destinasi wisata Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau yang berlokasi di Pekon Lombok, Kecamatan Lumbokseminung, pada Sabtu 14 Juni 2025.

Peresmian destinasi wisata yang pembangunannya menelan anggaran Rp70 miliar dari Kementerian Perdagangan itu, dihadiri Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela dan Dirjen Perdagangan Indonesia Iqbal Shoffan Sofwan.

Serta Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Abusama, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Sasa Chalim Nur Syajarotuddur, Direktur Sarana dan Logistik, Sri Sugi Atmanto, Wakil Rektor Universitas Lampung, Eng Suripto Dwi Yuwon, Ketua DPRD Lampung Barat, Edi Novial, Sekda Lambar Nukman.

Salah satu sisi dinding bangunan terlihat retak. Foto. Sulemy.

Kendati baru diresmikan, kondisi bangunan Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau terlihat ada tembok yang retak di beberapa tempat. Khususnya pada bangunan lost pasar. Retakan terlihat dari bagian atas ke bawah.

Tidak hanya itu. Di bagian taman, juga masih menggunakan plaster kasar, belum dirapikan dengan semen. Khususnya, pada bagian taman di depan bangunan lost pasar. Di beberapa bagian bangunan, terlihat catnya juga mulai kusam dan mengelupas.

Selain itu, pada pelataran lost pasar juga tidak ditemukan siring atau drenase sebagai jalur pembuangan air bila turun hujan.

"Ya mas, gak ada jalan airnya, jadi kalau hujan turun air menggenang disitu," ujar salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya. Dia mengaku menyewa los sebesar Rp20 ribu per hari.

"Kami pakai lost bayar dua puluh ribu sehari. Saya di sini masih sementara," katanya.

Pedagang lain menyebut jika mereka diperintahkan menempati los itu selama dua hari, Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 atau di waktu peresmian.

''Kami pedagang kaki lima, dua hari ini disuruh pindah ke sini dulu, dari hari ini sampai besok," kata dia.

Sementara saat peresmian, Bupati Parosil Mabsus menyatakan bangga atas berdirinya Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau. Kendati demikian, pihaknya juga menyoroti buruknya akses mobilitas menuju wisata itu.

"Saat ini satu-satunya kendala menuju wisata Pasar Tematik ini adalah infrastruktur khususnya ruas jalan pasar liwa menuju perbatasan Oku Selatan yang statusnya jalan provinsi. Kondisinya saat ini banyak bolong-bolong," jelasnya. (**)