MOMENTUM, Bandarlampung – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) XVIII Tahun 2025 di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Selasa 23 September 2025.

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa Provinsi Lampung adalah daerah yang terbuka untuk gagasan, kolaborasi, sekaligus semangat kebangsaan.

“Kehadiran saudara-saudara di Bumi Ruwa Jurai adalah sebuah kehormatan. Lampung adalah rumah yang terbuka bagi kolaborasi dan semangat kebangsaan,” ujarnya.

Rahmat menyebut rakernas menjadi momentum konsolidasi organisasi mahasiswa sekaligus wadah strategis untuk melahirkan gagasan besar bagi masa depan bangsa. Ia mengingatkan sejarah membuktikan pemuda selalu menjadi motor penggerak perubahan.

“Kemerdekaan Indonesia lahir karena perjuangan pemuda. Peran itu harus terus dijaga, terutama untuk mewujudkan cita-cita kedaulatan, keadilan, dan pemerataan pendidikan,” tegasnya.

Gubernur juga menyinggung visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi harus benar-benar dirasakan generasi muda.

“Kalian hari ini mahasiswa, tetapi beberapa tahun ke depan kalian yang akan mengestafetkan bangsa ini,” katanya.

Rahmat menegaskan pemerintah tidak pernah menyepelekan mahasiswa karena mereka adalah penerus bangsa. Ia berharap BEM SI dapat melahirkan gagasan konstruktif sekaligus menjadi mitra kritis pemerintah.

“BEM Seluruh Indonesia adalah kawah candradimuka lahirnya pemimpin bangsa. Rakernas ini harus memperkuat solidaritas mahasiswa dari Sabang sampai Merauke,” tandasnya.

Pembukaan rakernas ditandai dengan pemukulan cetik oleh Gubernur Lampung, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar, Rektor Universitas Lampung Lusmeilia Afriani, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Bandarlampung Wilson Faisol, Koordinator Pusat BEM SI Muzammil Ihsan, serta Ketua BEM UNILA M. Ammar Fauzan.

Rakernas BEM SI ke-XVIII berlangsung pada 23–27 September 2025 dengan diikuti sekitar 70 delegasi dari berbagai universitas di Indonesia. (**)