MOMENTUM, Simpangpematang -- Gapoktan Tani Jaya Desa Jayasakti Kecamatan Simpangpematang Kabupaten Mesuji membangun tiga unit gorong-gorong saluran irigasi. Kegiatan ini menggunakan dana sisa hasil usaha (SHU) dari pemanfaatan mesin panen padi atau combat.

Ketua Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan, Sigit Hartoyo, mengatakan, keputusan penggunaan SHU combat untuk bangun tiga gorong-gorong tersebut diambil melalui musyawarah bersama pengurus, KSB, ketua kelompok tani (poktan), dan anggota.

Ketua Gapoktan, Sigit Hartoyo, menjelaskan bahwa seluruh anggota sepakat mengalokasikan SHU hasil pemanfaatan alat “combat” selama musim panen 2025 untuk memperbaiki akses dan saluran air di area persawahan. “Hasil panen dan pendapatan dari pemanfaatan alat kami rapatkan, dan akhirnya semua setuju memakai SHU itu untuk membuat gorong-gorong menuju lahan sawah,” ujarnya.

Sigit menambahkan, sebelumnya akses menuju areal pertanian hanya berupa jembatan kayu yang sudah rusak sehingga saat hujan deras air mudah masuk ke lahan. Karena wilayah mereka merupakan sawah tadah hujan, keberadaan gorong-gorong dinilai penting untuk menata aliran dan mencegah genangan yang merusak tanaman.

Pembangunan tiga unit gorong-gorong ini diharapkan juga memperbaiki akses kendaraan pertanian, sehingga proses tanam dan panen menjadi lebih lancar. “Dengan saluran yang baik dan akses yang layak, kami berharap produktivitas pertanian meningkat,” kata Sigit.

Salah seorang petani, Ponijan, menyambut positif inisiatif tersebut. “Saya sangat setuju direhab yang benar, supaya saat musim tanam maupun panen para petani bisa lancar mengangkut hasil padi,” tuturnya.

Langkah pemanfaatan SHU untuk infrastruktur pertanian ini menjadi contoh praktik kolektif di tingkat Gapoktan: mengalokasikan keuntungan usaha bersama untuk kebutuhan bersama yang bersifat produktif dan jangka panjang. (**)