MOMENTUM, Bandarlampung -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu turut ambil bagian dalam ajang Lampung Fest 2025 yang berlangsung di PKOR WayHalim, Bandarlampung, pada 11–25 November 2025. Dalam kegiatan tersebut, Anjungan Kabupaten Pringsewu kembali dibuka untuk menampilkan berbagai potensi unggulan daerah, mulai dari kopi, pariwisata, hingga produk UMKM lokal.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu M. Andi Purwanto, mewakili Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas, secara resmi membuka Anjungan Kabupaten Pringsewu, Rabu (12-11-2025) malam.

Ia mengatakan, melalui momentum Lampung Fest 2025 yang mengusung tema “Coffee and Tourism”, Pemkab Pringsewu ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa daerahnya memiliki potensi besar tidak hanya dalam cita rasa kopi dan keindahan wisata, tetapi juga produk-produk unggulan lokal yang berdaya saing nasional bahkan berorientasi ekspor.

“Tema Coffee and Tourism sangat relevan dengan arah pembangunan ekonomi kita saat ini, yang berfokus pada penguatan ekonomi kreatif, pariwisata, serta pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan,” ujar Andi.

Ia menjelaskan, Pemkab Pringsewu terus mendorong pelaku UMKM untuk bertransformasi secara digital, memperkuat branding produk, serta memperluas akses pasar. Beberapa produk unggulan daerah yang kini tengah dikembangkan antara lain tepung mocaf (modified cassava flour) dan gula aren, yang dinilai memiliki potensi besar menjadi ikon baru ekonomi daerah.

Selain itu, Andi juga mengapresiasi kemajuan Koperasi Merah Putih Pringsewu yang menunjukkan progres positif dalam memperkuat kolaborasi pelaku usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kopi dan pariwisata hanyalah pintu masuk, namun yang lebih penting adalah bagaimana kita menjadikan potensi lokal sebagai sumber kebanggaan dan kesejahteraan bersama,” tambahnya.

Pada malam pembukaan Lampung Fest 2025, Anjungan Kabupaten Pringsewu turut dikunjungi Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal serta Sekdaprov Lampung Marindo Kurniawan, yang juga mantan Penjabat Bupati Pringsewu.

Ajang tahunan ini diharapkan menjadi sarana promosi dan kolaborasi untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun ekonomi daerah yang tangguh dan berkelanjutan. (**)