Harianmomentum.com--Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meresmikan
kapal angkut tank AT-4 di Galangan PT Daya Radar Utama (DRU), Panjang,
Bandarlampung, Kamis, 28 Juni 2018.
Peresmian kapal yang diberi nama Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk
Lada (TLD-521), itu ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Menan,
didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.
KRI Teluk Lada (TLD-521) ini dinamai oleh istri Kepala Staf TNI
Angkatan Laut, Manik Pujianti Siwi Sukma Adji. Plt. Asisten Ekonomi dan
Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat menghadiri acara Launching
tersebut.
Kapal angkut tank ini merupakan salah satu proyek pembangunan kapal
yang dilaksanakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) guna memenuhi kebutuhan
Minimum Essensial Force TNI AL dan merupakan kapal jenis angkut tank kedua yang
telah dibangun PT DRU atas pesanan Kemenhan.
“Kapal ini merupakan bagian dari program pembangunan kekuatan
pertahanan untuk mewujudkan kekuatan Minimum Essensial Force TNI AL. Pada
Renstra 2015-2019 Pemerintah telah mencanangkan sepenuhnya kebutuhan kapal
angkut tank untuk mendukung pelaksanaan operasi militer perang dan selain
perang. Dalam rangka menjaga keselamatan keutuhan negara dan keselamatan
bangsa,” ujar Menhan Ryamizard.
Ryamizard berharap, pembuatan kapal yang dilakukan perusahaan asli
Indonesia ini membuat Indonesia tidak lagi bergantung kepada pembuat kapal dari
luar sehingga bangsa Indonesia mampu mandiri dalam membuat kapal jenis apa pun.
“Apresiasi juga kepada PT. DRU yang telah membuat kapal ini dan
seluruhnya dari yang membuat yakni anak bangsa kita sendiri sampai bahan
material yang semuanya dari Indonesia. Harapa kita bersama, hal seperti ini
diikuti oleh seluruh yang membuat alutsista baik itu kapal maupun apa saja,”
ungkapnya.
Pembuatan alutsista ini, kata Ryamizard, akan membuat negara-negara
sahabat tertarik untuk membelinya. Indonesia sendiri, menurut Ryamizard sudah
banyak menjual di negara-negara sahabat seperti Filipina, dan Malaysia.
"aya berharap dengan banyaknya pesanan dari negara-negara sahabat
ini mutu kita jangan sampai turun justru harus meningkat. Dengan demikian
kepercayaan negara-negara lain akan membuat mereka untuk membeli alat peralatan
alutsista dari Indonesia,” paparnya.
Sementara Direktur Utama PT. DRU, Amir Gunawan mengatakan tidak ada
satu pun tenaga ahli asal luar negeri dalam membangun kapal di PT. DRU. Semua
pekerjaan baik pembangunan kapal baru maupun docking dan perbaikan, dikerjakan
oleh putra putri bangsa Indonesia, tidak ada satu pun tenaga ahli dari luar
negeri.
Dia menuturkan, akan mendukung penuh langkah Pemerintah untuk
mengembangkan industri pertahanan di wilayah Lampung.
“Terkait wacana Pemerintah untuk mengembangkan industri strategis
nasional di wilayah Lampung, PT. DRU telah siap untuk mendukung dan siap
bermitra untuk memperkokoh kemampuan industri strategis nasional khususnya
industri perkapalan,” tegasnya.
KRI Teluk Lada (TLD-521) sendiri memiliki panjang keseluruhan 117 m,
dengan lebar 16,4 m dan tinggi 7,8 m. Untuk kecepatan sendiri, kecepatan (MCR)
100% maksimum yakni 16 knot, dengan kecepatan jelajah 13 knot, kecepatan
ekonomis (patroli) 12 knot dan Radius Pelayaran yakni 6240 mil laut. (ira).
Editor: Harian Momentum