Pameran Cagar Budaya di GOR Kalianda

img
Pameran Cagar Budaya di GOR ZA Kalianda, 18-22 September 2018. Foto. Bob.

Harianmomentum.com--Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, menggelar Pameran Cagar Budaya di GOR Zainal Abidin Pagaralam, Kalianda, Lampung Selatan, pada 18-22 September 2018.

BPCB Banten merupakan balai yang membawahi daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung. 

Dalam pameran bertajuk “Menapaki Jejak Peradaban Lampung” menampilkan foto berupa situs-situs bersejarah maupun prasasti yang ada di Provinsi Lampung. Pameran dibuka oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Pemkab Lamsel, Supriyanto, Selasa (18/9/18).

Menurut Supriyanto, pihaknya mengapresiasi BPCB Banten yang telah memprakarsai kegiatan itu, sehingga Lamsel dapat menjadi tuan rumah Pameran Cagar Budaya di Provinsi Lampung.

“Maka nanti anak-anak, khususnya pelajar mulai dari SD, SMP, dan SMA bisa menyaksikan. Karena di jaman yang modern ini, terkadang mereka lupa terhadap sejarah yang ada di daerahnya,” ujar Supriyanto.

Untuk itu, dia juga mengimbau dan mengajak kepada masyarakat Kabupaten Lamsel khususnya, dan masyarakat di Provinsi Lampung pada umumnya, untuk dapat memanfaatkan momen tersebut.

“Moment seperti ini tidak setiap saat ada, jadi manfaatkan dengan baik. Karena disini juga dipamerkan bukan hanya cagar budaya yang ada di Lampung Selatan, tetapi juga cagar budaya dan sejarah dari daerah lain,” katanya.

Sementara itu Kepala BPCB Banten, H. Saiful Mujahid menjelaskan, kegiatan yang menyasar pelajar, guru, mahasiswa, dan masyarakat umum itu bertujuan mengenalkan sejarah dan cagar budaya yang ada di Lampung khsusunya dan daerah lainnya.

“Kami berharap, ini dapat menumbuh-kembangkan kecintaan mereka terhadap cagar budaya. Sehingga akan tumbuh keinginan untuk melestarikan bersama-sama kebudayaan yang menjadi kebanggaan mereka sendiri,” ujar Saiful.

Selain itu tambahnya, digelarnya kegiatan itu juga sebagai amanah Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Budaya. Dengan harapan, upaya untuk melestarikan cagar kebudayaan tersebut lebih dapat terwujud.

“Masyarakat juga lebih peduli dan sayang kepada cagar budaya. Karena ini merupakan kebanggan bagi kita, jika ini hilang, hilang pula kebanggan kita. Tapi, jika terus dilestarikan, anak cucu kita juga masih dapat menikmatinya, bukan hanya sekedar bercerita, namun wujudnya juga masih bisa kita lihat,” terangnya. (bob).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos