MOMENTUM, Bakauheni--PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan sejumlah persiapan menghadapi angkutan libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi optimistis layanan angkutan penyeberangan Bakauheni-Merak pada liburan Natal dan Tahun Baru berjalan aman, lancar dan nyaman.
Sejumlah persiapan telah dilakukan, baik dari kesiapan sarana dan prasarana, fasilitas pendukung serta peningkatan layanan terhadap pengguna jasa dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan.
“Layanan Natal dan Tahun Baru mendatang, ASDP tetap mengedepankan digitalisasi dengan mendorong pembelian tiket secara online untuk mendapatkan kemudahan dan proses yang cepat," ujar Ira melalui siaran pers, Rabu (3-12-2019).
ASDP juga telah menyediakan vending machine untuk pembelian tiket di Pelabuhan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. "Penumpang pejalan kaki tetap dimudahkan jika ingin membeli tiket di pelabuhan dengan transaksi pembayaran nontunai,” ujar Ira.
Angkutan Natal dan Tahun Baru dimulai pada 19 Desember 2019 dan berakhir pada 6 Januari 2020. Selama periode itu, Pelabuhan Bakauheni diperkirakan melayani 2,2 juta penumpang, 305 ribu kendaraan roda empat yang akan dilayani di sembilan lintasan.
Sembilan lintasan penyeberangan yang terpantau secara nasional selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2020 yaitu: Merak - Bakauheni atau lintasan tersibuk yang dikelola, Ketapang - Gilimanuk, Padangbai- Lembar, Kayangan - Pototano, Tanjung Kelian - Tanjung Api-api, Bitung - Ternate, Hunimua - Waipirit, Ajibata-Ambarita dan Telaga Punggur - Tanjung Uban.
Mengenai tarif, ASDP mendukung rencana penyesuaian tarif angkutan penyeberangan antarprovinsi yang akan diberlakukan pada Desember 2019. Tarif angkutan penyeberangan naik sekitar 10 persen.
Penyeberangan Merak-Bakauheni, tiketnya diperkirakan naik 14,51 persen atau untuk tiket penumpang dewasa naik Rp5.000, dan lintas penyeberangan Lembar-Padangbai tarifnya naik 13,15 persen atau bertambah Rp8.000 untuk tiket penumpang dewasa.
Ira mengungkapkan, penyesuaian tarif angkutan penyeberangan ini dinilai wajar, sejalan dengan peningkatan kualitas layanan penyeberangan.
“Kenaikan (tarif) ini wajar, seiring dengan perbaikan dan pengembangan layanan penyeberangan yang semakin baik dan modern. Kelangsungan bisnis tentu sangat bergantung pada tarif yang memang berpengaruh pada performa layanan penyeberangan dan pelabuhan,” tuturnya.
Untuk kesiapan alat produksi di sembilan lintasan terpantau secara nasional selama angkutan Natal dan Tahun Baru, akan dilayani 48 dermaga dan 187 unit kapal (termasuk swasta), yang tersebar di 15 unit pelabuhan dan 11 cabang pelayanan yang berada di sejumlah kota Indonesia.
"Target kami, seluruh pengguna jasa dapat terlayani dengan baik, tidak adanya komplain, dan yang terpenting adalah pengguna jasa menyeberang dengan aman, nyaman dan selamat hingga tujuan," katanya. (rls/bob).
Editor: Harian Momentum