MOMENTUM, Bandarlampung--Meamasuki musim penghujan, harga cabai cabai di Kota Bandarlampung masih akan terus mengalami kenaikan.

Pantauan harianmomentum.com, Rabu (8-1-2020) harga cabai rawit di Pasar SMEP mencapai Rp80 ribu per kilogram dari harga semula Rp50 ribu per kilogram. Tak hanya cabai rawit, cabai merah pun mengalami kenaikan harga mencapai Rp60 ribu per kilogram dari harga semula Rp40 ribu per kilogram.

Selain cabai, harga komoditi pangan lain seperti bawang mengalami kenaikan harga. Saat ini harga bawang putih mencapai Rp35 ribu per kilogram dari harga semula Rp30 ribu.

Sedangkan untuk harga bawang merah mengalami penurunan harga menjadi Rp35 ribu per kilogram dari harga awal Rp40 ribu per kilogram.

Indah, pedagang cabai di Pasar SMEP mengatakan, naiknya harga cabai disebabkan kurangnya pasokan dari Pulau Jawa karena curah hujan yang tinggi. "Banyak daerah yang banjir, jadi ongkos pengirimannya mahal, makanya harga jadi naik," ujarnya.

Dia melanjutkan, naiknya harga cabai sejak awal Tahun 2020. "Kalau 2019 kemarin walaupun sudah memasuki musim hujan, tapi harganya masih stabil," kata dia.

Menurut Indah, tingginya curah hujan pada awal tahun 2020, menyebabkan beberapa daerah yang dilalui mobil pemasok cabai dilanda banjir. "Cabai di pasar SMEP rata-rata dari Jawa, banyak daerah di Jawa yang kena banjir, makanya harganya mahal," kata dia.

Terpisah, Sulis pedagang cabai di Pasar Induk Tamin mengatakan, kenaikan harga cabai pada awal tahun merupakan hal yang selalu terjadi di setiap tahun. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, kalau awal tahun harga cabai pasti naik," katanya.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan curah hujan tinggi yang selalu melanda beberapa daerah pada awal tahun. "Saat musim hujan, harga cabai pasti naik, karena banyak daerah yang banjir," ujar dia.

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan cabai menjadi basah. "Selain basah, banyak juga yang busuk karena kelebihan kadar air," paparnya.

Sementara, Yuli seorang pembeli keluhkan tingginya harga cabai yang hampir menembus angka Rp100 ribu per kilogram. "Satu kilo sekarang harganya sudah mencapai Rp80 ribu, hampir Rp100 ribu," katanya. (vaw)