MOMENTUM, Gunungsugih--Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) menjadi percontohan dalam penerapan elektronik-Samsat Desa (e-Samdes) di Provinsi Lampung.
Bupati Lamteng, Musa Ahmad menyambut baik adanya program e-Samdes perdana di Provinsi Lampung. "Kabupaten Lamteng menjadi percontohan yang diharapkan bisa memanfaatkan program ini dengan baik, sehingga masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh untuk membayar pajak," kata Bupati Musa.
Jadi, masyarakat cukup memanfaatkan program e-Samdes. "Saya berharap akhir tahun ini seluruh kecamatan di Lamteng bisa menggunakan aplikasi e-Samdes," katanya.
Bupati Musa Ahmad juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Arinal Djunaidi atas pelaksanaan launching inovasi pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Bumdes menggunakan aplikasi e-Samdes dan L-Smart serta peresmian Desa Mart di wilayah setempat.
"Atas nama masyarakat Lamteng, saya menyampaikan ucapan terima kasih. Yang mana Kampung Wates sudah ditunjuk untuk menjadi tempat launching program yang luar biasa ini," ujar Musa.
Bupati Musa pun meyakini dan percaya, program itu sangat ditunggu masyarakat, khususnya masyarakat di Lamteng.
Gubernur Arinal Djunaidi mengatakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan penyumbang tertinggi penerimaan daerah dalam sektor pajak. "Dalam peningkatan pembayaran PKB perlu adanya inovasi-inovasi yang mempermudah masyarakat terutama masyarakat yang jauh dari Samsat di daerahnya," katanya.
Hadirnya e-Samdes di Provinsi Lampung, kata Gubernur Arinal, sebagai penyelaras salah satu program yaitu Smart Village atau desa cerdas bebasis digital.
Sementara itu, Kapolda Irjen Pol Hendro Sugiyatno mengatakan penerapan e-Samdes menjadi suatu keharusan yang dilaksanakan pemerintah. "Selama ini pemerintah menuntut masyarakat untuk taat membayar pajak tepat waktu, namun jarak tempuh mayarakat memang menjadi salah satu alasan untuk tidak membayar pajak, semoga dengan adanya e-Samdes ini bisa menjadi solusi masyarakat untuk taat dalam membayar pajak," katanya.
Pada acara tersebut juga diresmikan Bumdes yaitu Desa Mart yang mana menjual produk-produk olahan masyarakat sekitar yang dikelola langsung dijual di “desa mart” sehingga dengan adanya usaha milik kampung tersebut bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan perekonomian.(**)
Editor: Agus Setyawan/rilis
Editor: Harian Momentum