MOMENTUM, Bandarlampung--Meskipun dana sudah dianggarkan dalam Anggaran Perencanaan Pembangunan Daerah (APBD), tapi nyatanya ada proyek di Kota Bandarlampung yang mangkrak karena dana tidak dicairkan.
Hal tersebut terbukti pada proyek pembangunan gedung Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila) karena dana tidak kunjung cair, dipastikan pembangunan tersebut mangrak atau lewat dari batas kontrak.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Iqbal selaku Quantity Control dari PT. Asmi Hidayat yang menjalan proyek pembangunan tersebut, kepada harianmomentum.com, Selasa (28-12-2021).
Kepada harianmomentum.com, Iqbal mengatakan belum menerima sepeserpun pembayaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung terkait pengerjaan pembangunan gedung Fakultas Teknik Unila ini.
"Sampai saat ini, semuanya masih menggunakan uang pribadi. yaa ditalangin dulu pembangunan ini sama kami makanya lambat," kata Iqbal.
Dia mengatakan jika memang pembayaran sudah dilakukan oleh Pemkot, pembangunan ini bisa diselesaikan sejak bulan November kemarin.
Dia mengungkapkan sudah melakukan laporan soal tidak adanya pembayaran soal pembangunan ini ke Rektor Unila, Prof.Karomani dan sudah disampaikan juga ke Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana.
"Tapi tidak ada respon sama sekali dari walikota, untungnya pak rektor mau berkoordinasi," ungkap Iqbal.
Dia juga mengaku telah bertemu dengan pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat Bandarlampung di lokasi proyek dan menjelaskan apa yang sebenarnya membuat pembangunan belum terselesaikan.
"Yaa saya hanya sampaikan 1 hal pada mereka (BPK dan Inspektorat,red) yaitu soal uang. Dan kita berharap adanya toleransi karena hal tersebut," ujarnya.
Rektor Unila, Karomani mengatakan gedung Fakultas Teknik itu tidak akan digunakan jika memang tidak ada pembayaran sampai pembangunan selesai.
"Silahkan pelaksana tahan saja kunci gedungnya jika memang nanti belum dilunasi pembayaran proyek tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Iwan Gunawan belum bisa dihubungi mengenai hal tersebut.
Laporan: Glenn KS
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum