MOMENTUM, Panaragan - Sejumlah infrastruktur jalan di Tulangbawang Barat (Tubaba) yang dibangun pada 2021, kini sudah terdapat banyak lubang dan aspalnya mengelupas.

Jalan yang baru dibangun dan sudah mulai ada kerusakan antara lain jalan lingkungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Simpang Tiga Gunung Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah.

Data yang diperoleh hariammomentum.com,  peningkatkan jalan hotmiks yang dikerjakan CV PF tersebut dibangun dengan APBD Tubaba 2021 senilai Rp487 juta.

Jalan lingkungan belakang pasar modern Pulungkencana .

Kondisi serupa juga terjadi jalan jalur dua Kagunganratu, Kecamatan Tulangbawangudik. Proyek peningkatan jalan hotmiks sepanjang 10 kilometer ini yang dikerjakan CV MR. Dengan dana APBD 2021 Tubaba senilai Rp9.814.689.000 (miliar).

Satu lagi proyek yang bernasib sama adalah pembangunan jalan lingkungan belakang pasar modern Pulungkencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah. Peningkatan jalan hotmiks sepanjang satu kilomter yang digarap PT DS ini menelan biaya Rp1,9 miliar.

Kondisi jalan yang baru dibangun namun sudah mulai banyak lubang dan aspalnya mengelupas, diduga karena pengerjaannya tidak sesuai standar. Terlihat, aspal hotmiksnya tipis sehingga tak kuat menahan beban kendaraan yang melintas.

Jalan lingkungan Ruang Terbuka Hijau Simpang tiga gunung Tiyuh Panaragan Kecamatan Tulangbawang Tengah

Melihat kondisi proyek infrastruktur jalan di atas, Ketua Komisi III DPRD Tubaba, Paisol menilai pembangunan jalan tersebut pengerjaannya tidak maksimal.

"Kami sudah sarankan. Jika jalan tersebut tidak diperbaiki, kami meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan tindakan yang tegas. Bila perlu, rekanan yang mengerjakan proyek diminta mengembalikan kerugian negara ke kas daerah. Karena itu uang rakyat," tegasnya.

Tempat terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tubaba, Sudarsyah, saat dihubungi melalui ponselnya, meminta menghubungi Bina Marga.

"Ke Bidang Bina Marga," jawab Sadarsyah, singkat.

Sementara, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Tubaba Sumardi, saat dihubungi tidak merespon. (*)