MOMENTUM, Bandarlampung--Busana karya Rita Anomsari melantai di gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2022. Brand Latifah by Rita Anomsari tersebut tampil bersama karya enam desainer lainnya yang mewakili Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Lampung.
Enam desainer Lampung yang juga tampil tersebut adalah Ida Giriz, Layla Alhusna, Wiwid Jasmin, Shiha Ali, Linda Ayu Citra dan Layla Ninda.
Ida Giriz akan menampilkan busana dengan tema ‘Krakatau’, Wiwid Jasmin dengan tema ‘Bawi Lamus’, dan Shiha Ali dengan tema ‘Pangeran Suri To-Lang-Po-Hwang’. Sementara Linda Ayu menampilkan busana dengan tema ‘Morning Tales of Lundaye’, Layla Ninda dengan tena ‘Kemilau Tanah Kado’, dan Layla Alhusna tampil dengan tema ‘Blue Sky’
Pada ajang yang berlangsung 13-17 April 2022 di Jakarta tersebut, Rita —sapaan akrabnya— akan menghadirkan busana bertemakan ‘Kepaksian Skala Berak’.
“Kepaksian Skala Brak yang hingga sekarang masih ada di Lampung Barat adalah sebuah kerajaan yang menjadi cikal bakal masuknya agama Islam di Lampung,” kata Rita di Bandarlampung, Senin (11-4).
Kepaksian Skala Brak, kata Rita, menjadi inspirasi dalam membuat busananya yang akan tampil pada ‘Opening IFW 2002’ pada Rabu, 13 April 2002. Satu-satunya kerajaan di Lampung tersebutlah menginspirasi Rita dalam membuat karya-karya busana Muslim yang indah dengan balutan kain khas kebanggaan masyarakat Lampung, yaitu kain Tapis.
Keindahan Tapis memang secara konsisten hadir dalam karya-karya Rita Anomsari. Dengan kemampuan pemilihan warna dan garis-garis desain membuat paduan Tapis tampil menjadi busana Muslim yang indah.
“Saya ingin siapa pun yang memakai busana saya bisa menjadi tampil anggun, mewah, dan berkharisma bak seorang ratu dalam sebuah kerajaan,” kata desainer yang memiliki butik di Jalan Sultanagung Nomor 7B, Bandarlampung tersebut.
Sebelumnya, karya Rita Anomsari meraih penghargaan ‘Performance Terbaik’ pada peragaan Malam Keakraban Musyawarah Nasional Ke-1 DPP dan DPW Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLPI) di Jakarta, akhir 2021 lalu. (**)
Editor: Agus Setyawan