Erick Thohir Ingatkan Lima Hal Penting Harus Dihadapi Indonesia

img
Menteri BUMN RI, Erick Thohir saat menghadiri Halal Bihalal Idul Fitri 1443 H, Dialog dan Diskusi yang digelar di Hotel Swiss-belHotel Lampung.

MOMENTUM, Bandarlampung -- Pancapandemi Covid-19, perekonomian Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN RI, Erick Thohir saat menghadiri Halal Bihalal Idul Fitri 1443 H, Dialog dan Diskusi yang digelar di Hotel Swiss-belHotel Lampung, Selasa (10-5-2022).

“Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi rata-rata hanya 3 persen. Maka Indonesia cukup besar (pertumbuhan ekonomi) hingga 5 persen dengan inflasi rata-rata 3 persenan,” ujar Erick.

Erick menuturkan, untuk mewujudkan Indonesia 2045, Indonesia harus siap menghadapi lima tren disrupsi.

Adapun 5 tren disrupsi tersebut diantaranya pertama, geo-ekonomi yakni negara dengan ekonomi yang kuat dapat mempengaruhi kebijakan perdagangan global.

Kedua, demografi yang mana perubahan perilaku dan kondisi ekonomi sosial berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat.

Ketiga, lingkungan, yakni perubahan iklim dan kondisi lingkungan yang berpengaruh pada pola operasi perusahaan dan perilaku konsumen.

Keempat, Teknologi yakni inovasi berkelanjutan merubah model bussiness yang konvensional. Serta kelima, Kesehatan, yang mana isu kesehatan menjadi lifestyle dan merubah perilaku konsumen.

“Kita harus menyikapi trend pertumbuhan ekonomi saat ini dan mempersiapkan bisnis yang berkelanjutan,” kata Erick.

Dia menyebutkan, ada empat parameter kunci bisnis yang berkelanjutan diantaranya, transformasi digital, peka terhadap nilai dan dinamika pasar, inovasi berkelanjutan, dan manajemen neraca keuangan yang sehat.

Selanjutnya menurut Erick, ada lima sektor industri yang berpotensi berkembang yakni sektor kesehatan, makanan dan minuman, digital, finansial dan logistik.

Di samping itu, dia juga menyampaikan, pemerintah melalui Himbara melanjutkan dan menambah insentif KUR dalam rangka mempercepat pemulihan UMKM.

Erick menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya, Share KUR terhadap GDP Indonesia mencapai 15,2 persen. Sedang, share KUR HIMBARA terhadap KUR Nasional sebesar 92,4 persen. Sementara target KUR Himbara 2022 Rp338,6 triliun.

“Program Himbara mendukung ekosistem wirausaha di Indonesia agar kompetitif dan naik kelas. Digitalisasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi yang terintegrasi saat ini dan masa yang akan datang,” ungkapnya.

Sementara Ketua Umum DPP Apindo Lampung, Ari Meizari Alfian mengatakan, langkah strategis menteri BUMN dalam memerangi Covid-19 dapat dirasakan bersama, sehingga lebaran kali ini dapat lebih terasa.

“Dalam acara ini juga kita meminta kontribusi dari para hadirin untuk memberikan masukan kepada pak menteri untuk mengambil kebijakan kedepannya,” tuturnya






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos