MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua Senat Universitas Lampung (Unila) yang juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terpilih Muhammad Basri terancam gagal dilantik.

Sebab, Basri turut terseret dalam pusaran kasus suap Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila jalur mandiri. Dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut pada Ahad (21-8-2022) oleh Tim KPK di Gedung Merah Putih.

Basri ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan rektor Unila Karomani, Heriyadi selaku Wakil Rektor bidang Akademik, dan Andi Desfiandi selaku pihak swasta. Keempatnya juga kini ditahan KPK.

"MB (M Basri) ditahan di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur," ujar Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di kantor KPK, Minggu (21-8-2022).

Informasi yang dihimpun harianmomentum.com, M Basri dijadwalkan akan dilantik sebagai Dekan FKIP Unila, Senin (22-8-2022) besok.

Rencana pelantikan sudah dijadwalkan  beberapa hari lalu, sebelum adanya OTT KPK atas dugaan korupsi penyuapan Seleksi Mandiri Masuk Universitas Lampung (Simanila) tahun 2022.

Ketua Senat Unila ini terpilih sebagai Dekan FKIP Unila periode 2022-2026. Dalam pemungutan suara, M Basri memperoleh 24 suara dari 25 suara yang ada. Kemenangan tersebut mengungguli dua kandidat lain, yakni Prof Herpratiwi dan Dr Nurhanurawati.

Sulis, salah satu mahasiswa FKIP membenarkan M Basri sebagai Dekan terpilih yang akan dilantik Senin besok.

"Iya bener (Dekan terpilih) mba. Infonya besok emang mau dilantik, tapi ga tau kalau kayak gini (jadi tersangka) jadi apa enggak," terangnya.

Namun, terkait gagalnya pelantikan ini masih menunggu keputusan dari pihak Unila apakah tidak akan jadi dilantik atau keputusan lainnya.

Pantauan harianmomentum.com, beberapa papan bunga ucapan atas dilantiknya M Basri sebagai Dekan FKIP Unila terpasang di sekitar gedung-gedung FKIP hingga sekitar bundaran Unila. (*)