Tabungan di Betik Gawi Tak Jelas, Pensiunan Guru SD Ngadu ke Aspri Hotman

img
Putri Maya Rumanti saat diwawancara di posko pengaduan, Jalan Teuku Umar. Foto: Vino AW

MOMENTUM, Bandarlampung--Sejumlah pensiunan guru sekolah dasar (SD) negeri di Kota Bandarlampung menuntut pencairan tabungan dari Koperasi Betik Gawi.

Hal itu terkuak, saat puluhan pensiunan guru tersebut mengadu kepada pengacara Putri Maya Rumanti, di posko pengaduan hukum, Jalan Teuku Umar, Kedaton, Kamis (13-10-2022).

Baca Juga: Diduga Belum Dibayar, Satgas Covid-19 Bandarlampung Ngadu ke Aspri Hotman

Mereka menuntut, koperasi yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandarlampung itu, segera mencairkan tabungan pensiunan guru.

"Kita sebelumnya sudah datang ke Betik Gawi, tapi pengurusnya bilang kalau tidak ada dana," kata Siti Nahoda, salah satu perwakilan pensiunan guru SD.

Baca Juga: Waduh, Pemkot Nunggak Insentif Guru hingga 24 Bulan

Menurut dia, nasib tabungan mereka tak ada kejelasan sejak 2020 lalu, lantaran hingga kini belum dapat dicairkan.

"Selesaikan dulu urusan kami. Apalagi itu hasil potongan dari gaji kami hingga menjelang pensiun," tegasnya.

Baca Juga: Belum Digaji, Guru PPPK Bandarlampung Ngadu ke Hotman Paris

Menanggapi hal itu, Putri mengatakan, langkah yang akan diambil berupa mengumpulkan para pensiunan guru SD tersebut.

"Untuk didata, berapa total kerugian yang dialami dan berapa kewajiban yang harus dibayar oleh Betik Gawi," kata Putri yang juga Asisten Pribadi (Aspri) Hotman Paris Hutapea.

Sebab, para pensiunan guru itu setiap bulannya dipotong Rp175 ribu dari gaji saat masih bekerja, guna menabung di koperasi tersebut.

"Rp175 ribu itu untuk tabungan wajib dan tabungan pensiun. Rata-rata (tabungan, red) satu anggota sekitar Rp20 juta ke atas," terangnya.

Meski demikian, Putri mengaku informasi yang didapat dari para pensiunan guru tersebut, pengurus koperasi hanya meminta bersabar.

"Karena sebelum datang ke kami, ibu-ibu (pensiun guru, red) ini terlebih dahulu mendatangi koperasi. Tapi jawabannya disuruh sabar," jelasnya.

Karena itu, dia berharap kepada Disdikbud Bandarlampung yang menaungi Koperasi Betik Gawi, agar segera menyelesaikan persoalan tersebut.

"Uang yang ditabung ibu-ibu ini, hasil kerja mereka. Tapi sekarang uangnya tidak bisa diambil, jadi harus diselesaikan," harapnya.

Jika tidak ada penyelesaian, maka Putri akan mendampingi pensiunan guru tersebut guna mengadukan permasalahan itu kepada pihak berwajib.

"Saya tidak akan menunggu lama, karena ibu-ibu ini sudah cukup sabar menunggu kejelasan uang mereka," katanya.

Selain itu, dia juga menegaskan akan melayangkan somasi kepada pengurus koperasi tersebut.

"Kami akan somasi terlebih dahulu, agar dapat melakukan upaya hukum selanjutnya," tegasnya. 

Hingga berita ini diturunkan, harianmomentum.com sedang berupaya mengonfirmasi pengurus Koperasi Betik Gawi.

Saat disambangi ke kantor koperasi yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi tersebut, salah satu karyawan mengaku para pengurus sedang tidak ada di lokasi.

"Disini gak ada ini (pengurus, red) juga. Kalau kita gak berhak untuk menyampaikan (berkomentar, red), karena selaku karyawan," kata salah satu karyawan tersebut. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos