MOMENTUM, Metro--Uang palsu kembali beredar di Bumi Sai Wawai. Kali ini, pelaku menjalankan aksinya di Pasar Kopindo Kota Metro.
Pelaku pengedar uang palsu tersebut berhasil memperdaya pedagang kecil. Sementara, pecahan uang palsu tersebut sebesar Rp100 ribu.
Seorang korban, Novia Irawati (42) yang merupakan pedagang pakaian di pasar tersebut mengaku telah mendapat uang palsu dari salah seorang pembeli di kios miliknya.
"Kalau saya enggak sadar siapa pembeli yang pakai uang palsu ini. Ketahuannya pas saya mau setorkan ke bank ditolak. Kata pegawai bank, uang itu palsu," kata dia saat ditemui di lapak dagangan Pasar Kopindo Metro, Selasa (18-10-2022).
Wanita yang juga warga Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat itu sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Tak hanya dia, bahkan sempat terjadi hal serupa yang menimpa rekan pedagang lainnya.
"Padahal kemarin itu barusan terjadi. Itu di gilingan mie Gelompong. Di sana juga kemarin ada yang bayar pakai uang palsu," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Edi, pekerja di gilingan mie Gelompong mengungkapkan, kejadian uang palsu tersebut juga tidak sadar.
"Kalau siapa nya itu yang saya enggak tau. Kondisinya pas rame, jadi ga hapal. Tau-tau pas sore kan di hitung, kok ini ada yang beda dari pada yang lain. Giliran kita cek ternyata ini uang palsu," kata dia.
Dia menyebut, ini merupakan kali keduanya di tempat gilingan mie Gelompong tertipu dengan modus uang palsu setelah sekian lama.
"Pernah kejadian, tapi itu sudah lama. Ini terulang kembali," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Hamzah (25) pedagang lainnya di pasar Kopindo mengatakan, peristiwa tersebut di rasa merugikan. Apalagi pelaku ini menyasar pedagang kecil.
"Ini terus terang sangat merugikan masyarakat kecil. Dulu ada yang terjadi, menimpa tukang ikan. Tapi pelaku sempat di kejar, itu ibu-ibu yang belanja, sempat di kejar sama tukang ikan," kata dia.
Diketahui, maraknya peredaran uang palsu tersebut kini sudah terjadi tiga kali di pasar Kopindo Kota Metro. Pelaku menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu. Kejanggalan diketahui saat uang tersebut di terawang tidak ada gambar dan warnanya berbeda.(**)
Editor: Agus Setyawan