MOMENTUM, Metro--Sampah rumah tangga yang dibuang di sembarang tempat menjadi salah satu penyebab banjir yang terjadi di Kota Metro.

Sampah rumah tangga yang dibuang tidak pada tempatnya, akhirnya menyumbat saluran air. Saat intensitas hujan tinggi, limpahan air di drainase atau saluran tersier meluap dan mengakibatkan banjir.

Hal tersebut dikatakan Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin, Rabu (3-11-2022). Dia mengungkapkan hasil pantauan di lapangan pascabanjir beberapa waktu. Selain intensitas curah hujan yang tinggi, penyumbatan akibat sampah rumah tangga menjadi penyebab banjir.

"Permasalahan drainase yang ditemukan yaitu adanya sampah rumah tangga yang menyebabkan terjadinya penyumbatan aliran air dan banyaknya sedimen mengendap yang menyebabkan pendangkalan kedalaman drainase. Kemudian ditemukan juga beberapa trotoar jalan yang jebol serta adanya kerusakan fasilitas pemerintah yang berada di UPTD Puskesmas Iringmulyo," kata dia.

Wahdi mengatakan, rencana perbaikan drainase dan tanggul untuk penanggulangan banjir sudah disepakati dengan Balai Besar. “Ada beberapa titik yang sempat diusulkan untuk penanggulangan banjir dan kita sudah sepakat untuk jangka pendek, untuk mengantisipasi kemungkinan curah hujan yang akan meningkat di bulan November ini. Kita juga minta kepada warga untuk bergotong royong membersihkan sampah agar tidak menyumbat aliran drainase,” katanya.

Untuk pembangunan jalan telah dilakukan di tiga wilayah, salah satunya di Jalan Pala IV sepanjang 300 meter dan beliau berharap kualitas jalan tersebut akan baik dan kualitas jalan semakin baik.

Walikota Metro tersebut juga menyinggung pemasangan banner yang melarang masyarakat membuang sampah di sembarang tempat.

“Tidak perlu dilakukan pemasangan banner jika masyarakatnya sudah sadar akan kebersihan,” ujarnya.

Sebelumnya, Walikota Metro Wahdi Siradjuddin melakukan peninjauan ke sejumlah drainase dan tersier dibeberapa wilayah, diantaranya yaitu di Jalan Ki Hajar Dewantara dan di Jalan Pala VI,Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur dan daerah lainnya. (**).