MOMENTUM, Liwa -- Intensitas curah hujan yang tinggi sejak Sabtu siang hingga Minggu (13-11-2022) pagi, menimbulkan bencana alam di sejumlah tempat di Kabupaten Lampung Barat.
Bencana itu berupa tanah longsor, jembatan putus, dan banjir menggenani rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sejumlah warga harus dievakuasi ke tempat yang aman dari banjir.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, Padang Prioutomo mengatakan, intensitas hujan yang tinggi sejak Sabtu siang hingga Minggu pagi menyebabkan tanah longsor dan air sungai meluap menggenani pemukiman warga.
"Jembatan penghubung Pekon Pagardewa dan Sukamulya Kecamatan Sukau putus total akibat diterjang derasnya aliran air hujan yang menggerus jembatan. Kejadian terjadi sekitar pukul 03:00 WIB pagi. Akibatnya, akses kedua pekon lumpuh total," katanya.
Sementara di Kecamatan Belalau, lanjut Padang, pihaknya mengevakuasi enam orang yang terjebak banjir di Pemangku II Kampung Sawah, Pekon Sukarame.
"Akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kecamatan Belalau dan sekitarnya yang terjadi pada siang (12 November 2022) hingga pagi hari (13 November 2022) menyebabkan aliran Sungai Waysemangka tidak mampu menampung debit air sehingga meluap dan mengakibatkan banjir yang merendam area persawahan baru di tanam padi dan kolam budidaya ikan milik warga setempat setinggi sekitar lima meter," katanya.
Dampak dari kerugian materil, terdapat sedikitnya 10 (Sepuluh) gubuk yang terendam dan 6 (enam) orang terjebak dan telah di evakuasi oleh Tim SAR BPBD bersama Aparat dan/atau Satgas Pekon, POLRI dan Puskesmas
"Atas nama: Bapak Ismail (66 th), Ibu Salma (64 th), Ibu Maryani (42 th), Kenzo (3 th), Kenzy (1,8 th), Reno (12 th). Akan tetapi, ada dua orang lagi yang menolak untuk di evakuasi," ucapnya.
Sementara di Kecamatan Batubrak, kata Padang, bencana tanah longsor terjadi di Pekon Sukaraja sekitar pukul 05:00 WIB. Ada tiga lokasi longsor terjadi di jalan penghubung Pekon Sukaraja dan Pekon Lembahang dengan panjang kurang lebih tiga meter.
"Upaya yang telah dilakukan, yakni masyarakat bergotong royong untuk melakukan pembersihan," katanya.
Padang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada akan terjadinya bencana alam. Mengingat curah hujan di Lambar tengah tinggi. Masyarakat diminta menjauhi lokasi yang rawan bencana, seperti tebing atau bantaran sungai yang dapat meluap sewaktu-waktu karena curah hijan yang tinggi. (*)
Editor: Muhammad Furqon