MOMENTUM, Bandarlampung--Bulan suci Ramadan memberi berkah bagi banyak orang. Termasuk mereka yang menjadi pedagang dadadakan dengan menjual takjil atau makanan untuk berbuka puasa.
Di tengah pencari berkah yang semata-mata untuk keuntungan materi dengan berjualan takjil. Namun, ada juga yang memanfaat sebagian keuntungan yang diperoleh dari jualan penganan itu akan disumbangkan kepada pihak lain.
Hal itulah yang dilakukan sejumlah mahasiswa Universitas Lampung (Unila), dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI).
Untuk mengisi waktu luang, mereka berdagang takjil di Jalan Sumantri Bojonegoro, Rajabasa, Kota Bandarlampung.
Pantauan harianmomentum.com, sekitar pukul 16.00 WIB, para mahasiswi KSR-PMI sibuk menjajakan berbagai jenis makanan untuk berbuka puasa.
"Ide menjual takjil ini adalah ide dari kami semua anggota UKM KSR-PMI yang tinggal di sekitar kampus," jelas Stevi, salah satu kader dari KSR-PMI, Senin (27-3-2023) sore.
Stevi mengatakan, mereka berjualan takjil di Jalan Sumantri Brojonegoro baru pertama dilakukan. "Kami jualan takjil baru pertama kali, karena mahasiswa baru masuk hari ini, kemarin menjelang puasa libur semua dan mulai rame hari ini," kata Stevi.
Beragam jenis makanan mereka jual, mulai dari makanan ringan sampai makanan berat. Seperti es timun, kurma, jajanan pasar, bakso goreng (basreng) dan nasi goreng.
"Untuk harganya sendiri murah-meriah mulai dari Rp5 - 7 ribu per bungkusnya, ekonomis banget pokoknya," jelasnya.
Dia menambahkan, keuntungan dari penjualan takjil tersebut akan dibagi dua."Pembagian untung nanti dibagi dua, setengah untuk disumbangkan ke masyarakat dan sebagainnya lagi untuk UKM," tutur Stevi.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Forum Sosialisasi Studi Islam (Fosi) Syarif, mahasiswa Unila yang berjualan takjil di lokasi yang sama.
"Kami berjualan takjil selain mencari keuntungan juga untuk mencari kegiatan yang positif di sela-sela perkuliahan," jelasnya.
Syarif mengatakan, modal dan bahan dagangan semuanya didapatkan dari hasil patungan, dan mereka membuat takjil sendiri di sekretariat.
Dari pantauan harianmomentum.com di lokasi tempat berjualan takjil, ramai pembeli yang melintas baik menggunakan sepeda motor maupun berjalan kaki. Lantaran bertepatan dengan jam pulang kuliah.
Para mahasiswa ini mulai berjualan sejak pukul 15.30 sampai jelang berbuka puasa.
Sementara itu, pembeli jajanan berbuka puasa Ferdy mengatakan, dirinya senang adanya pedagang takjil di jalan setempat dan memudahkan para mahasiswa tentunya untuk mencari menu takjil.
"Saya sangat senang dengan adanya beragam pedagang takjil yang ada di sini, jadi ga susah cari menu takjil, karena sekalian pulang ke kosan," kata Ferdy.
Dia juga berharap, walaupun banyak pedagang yang berjejer di bilangan jalanan setempat, kondisi lalulintas tidak terganggu.
"Semoga saja ke depan bisa disediakan lapak yang lebih luas jadi kita parkir juga tidak asal di pinggir jalan," katanya. (*)
Editor: Muhammad Furqon