Dugaan Penganiayaan ART Sudah Sering Terjadi

img
Rumah tersangka penganiayaan ART di Jalan Pulau Legundi Gang Kenari, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung. Foto: Ardhi

MOMENTUM, Bandarlampung-- Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan tersangka S alias O, terhadap asisten rumah tanggga (ART)-nya bukan kali pertama terjadi.

Kuat dugaan, kekerasan yang mereka lakukan terhadap para ART sudah sering terjadi. Hal itu diperkuat dengan keterangan warga sekitar rumah tersangka. Juga Kepala Lingkungan I, Kelurahan Sukabumi, Syahri.

Saat ditemui di rumahnya, Syahri menyatakan dugaan kasus serupa sudah pernah terjadi. Hanya saja, baru kali ini masuk ke ranah hukum. 

Baca Juga: Dua ART Asal Pesawaran Lapor Polisi, Ngaku Dianiaya dan Ditelanjangi Majikan

Kepada harianmomentum.com dia bercerita, beberapa tahun lalu pernah ada ART asal Talangpadang, Tanggamus, juga kabur dari rumah tersangka ke kediamannya.

Saat itu, kondisi ART tersebut ketakutan dan mengaku mendapat perlakuan tidak baik dari majikan. Sehingga meminta perlindungan ke rumahnya, selaku pamong setempat.

“Kalau tidak salah sekitar lima tahun lalu. Saya lupa waktu pastinya. Tapi memang pernah ada ART datang ke rumah saya minta perlindungan,” jelasnya.

Terbaru, sekitar pertengahan tahun 2022 juga terjadi hal serupa. Ada ART juga kabur dari rumah tersangka dan sembunyi ke dalam kontrakan miliknya. 

"Tepatnya tahun 2022 untuk bulannya saya lupa, ART ini kelihatan seperti takut, sampai saya tanya namanya saja mereka engga mau jawab, " jelas dia. 

Sekitar satu pekan berlalu setelah ART yang berhasil kabur tersebut pulang ke kampungnya, Syahri mengaku didatangi keluarga dan penyalur ART, guna ditemani mengambil pakaian dan handphone (HP) yang tertinggal di rumah majikan.

Namun tidak berhasil karena terjadi perselisihan antara ART dengan keluarga majikan. "Sebelumnya ART yang berhasil kabur itu tidak pernah lapor ke polisi, baru kali ini ada yang berani lapor,” jelasnya.

Baca Juga: Polisi Tahan Dua Majikan Penganiayaan ART

Saat ditanyai jumlah ART yang bekerja di rumah tersangka tersebut, Syahri tidka mengetahui jumlah pastinya. Hanya saja, menurut dia, setiap anak tersangka memiliki satu ART. 

"Jadi anaknya si tersangka ini ada empat, mereka semua punya ART, jadi setiap mau berangkat kerja mereka menitipkan anak dan ART-nya ke rumah si tersangka ini," jelas dia. 

Hal senada juga disampaikan tetangga tersangka, Dani (20). Menurut dia, hampir setiap pagi terdengar suara ribut-ribut dari rumah tersangka. 

"Setiap pagi mas, biasanya sekitar jam delapan pagi itu udah ada suara ribut-ribut lah di dalem rumah itu, tetangga yang lain juga pasti denger," kata Dani. 

"Kalau anaknya yang ASN (Aparatur Sipil Negara) pulang kerja bawa mobil, dari jauh udah mencet klakson aja biar langsung dibukain gerbang rumahnya," lanjut dia.

Dani juga mengatakan, dengan tetangga tersangka tersebut tidak pernah berbaur dan rumahnya juga tertutup. 

"Rumahnya sering tutup, gerbangnya juga sering dikunci mas, setau saya ya sama tetangga lain nggak terlalu deket biasa aja, sebelum viral juga saya mau bersuara (membantu) engga bisa karena cuma warga biasa juga mas, jadi ya udah gitu-gitu aja," jelas dia. 

Berdasarkan pantauan www.harianmomentum.com, rumah tersangka penganiayaan ART di Jalan Pulau Legundi Gang Kenari, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung tertutup. Sekitar pukul 11.15 WIB, Senin 29 Mei 2023, gerbang dan pintu rumah tampak terkunci.(**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos