Dua ART Asal Pesawaran Lapor Polisi, Ngaku Dianiaya dan Ditelanjangi Majikan

img
Korban DL (23), saat melapor dugaan penganiayaan di Polresta Bandarlampung.

MOMENTUM, Bandarlampung -- Dua orang asisten rumah tangga (ART) asal Kabupaten Pesawaran, diduga menjadi korban penganiayaan saat bekerja di rumah majikannya di Bandarlampung.

Kedua korban tersebut berinisial DL, 23 tahun, warga Kabupaten Pesawaran. Satu lagi, korban masih di bawah umur. Mereka berdua berhasil kabur pada Senin, 8 Mei 2023, dari rumah majikannya setelah sempat dianiaya dan diperlakukan tidak wajar.

Keduanya melapor ke Polresta Bandarlampung pada Rabu (24-5-2023) dini hari, dengan nomor laporan LP/B/743/V/2023/SPKT/Polresta Bandarlampung/Polda Lampung.

Usai membuat laporan di polresta, DL menceritakan kronologis penyiksaan yang dialami saat bekerja sebagai ART di Kecamatan Sukarame, tepatnya di Kalibalok.

DL mengaku bekerja sebagai ART baru tiga bulan atau sejak Februari 2023. Sementara, rekan korban sudah bekerja selama satu tahun lebih, sejak Januari 2022.

"Awal Februari 2023, ada makelar menawarkan saya bekerja sebagai ART di Citra Land. Begitu berangkat dari rumah menuju Citra Land, malah disuruh nunggu di depan Rumah Sakit Graha Husada, dengan alasan anaknya sedang dirawat di sana, " kata dia, Rabu (24-5-2023).

"Setelah sampai di depan rumah sakit, saya dijemput oleh seorang wanita, yang merupakan majikan di rumah yang berada di Sukarame, jadi bukan di Citra Land seperti yang dijanjikan," tutur dia.

Dia menjelaskan, sesampainya di rumah majikan tersebut, barang bawaan serta identitas dirinya disita.
 
"Semua barang saya yang ada di tas, beserta isinya langsung disita semua sama mereka, lalu saya disuruh ganti baju, tapi kondisi bajunya sudah sobek-sobek," jelas dia.

Disampaikan DL, selang berjalannya waktu, dia mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dan sering dianiaya oleh majikan yang dipanggilnya Oma tersebut.

"Beberapa bulan kerja di sana, saya sering dipukul Oma. Oma ini orangtua majikan saya. Setalah majikan saya pulang ke rumah karena ada urusan kerja di luar negeri, ternyata sama aja suka main tangan juga dan nendang kaki saya,"  tutur dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, ART yang bekerja di rumah majikannya itu ada lima orang. Semuanya mendapat perlakuan buruk yang sama.

Karena tidak tahan sering dianiaya, tiga temannya tersebut mencoba kabur, namun tidak berhasil, kemudian meminta izin berhenti kerja.

Mendengar ketiga rekanya ingin berhenti bekerja, membuat Oma murka dan menelanjangi mereka. Lalu, berbuat tidak senonoh kepada ketiga rekannya.

"Oma kemudian mengancam akan menyebarkan video, saat mereka ditelanjangi,  jika mereka masih meminta pulang," sebutnya.

Pada 8 Mei 2023, DL dan rekannya berhasil kabur di waktu subuh. Dengan memanjat tower air. "Kami kabur naik tower air dan lari nggak pakai sandal ke jalan. Di sana kami ketemu sopir travel yang mau menolong, kami diantar sampai rumah," ungkapnya.

Kasatreskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dennis Arya Putra, membenarkan laporan ini. "Sudah kami terima laporannya dan segera menyelidiki kasus dugaan penganiayaan ini," singkatnya. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos