MOMENTUM, Bandarlampung--Sartinah Pawiro, jemaah haji asal Lampung meninggal dunia di Arab Saudi, Rabu (14-6-2023).
Wanita asal Kalirejo Lampung Tengah itu meninggal di Hotel Al Khair, Madinah, sekitar pukul 05.40 WAS (waktu Arab Saudi).
Almarhumah tergabung dalam Kloter JKG (Jakarta-Pondok Gede) 12, rombongan 8.
Informasi yang diterima harianmomentum.com, awalnya Sartinah masih beraktifitas seperti biasanya.
Namun, saat teman kamarnya kembali dari Salat Subuh, Sartinah sudah ditemukan tak bernyawa di lantai.
Koordinator Hubungan Masyarakat Emberkasi Antara Lampung Alifah membenarkan adanya jemaah yang meninggal.
Alifah mengatakan, Sartinah memang mempunyai riwayat penyakit darah tinggi.
"Ya benar. Almarhumah dikabarkan punya riwayat penyakit darah tinggi," kata Alifah saat ditemui di Asrama Haji Rajabasa.
Sementara, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung Ansori mengatakan, jemaah yang meninggal langsung dimakamkan di tanah suci.
Dia juga menjelaskan mengenai asuransi bagi jemaah yang meninggal. "Untuk jamaah yang meninggal, mulai dari masuk emberkasi asrama haji kemudian di Madinah atau Mekkah itu akan mendapatkan asuransi," jelasnya.
Dia menyampaikan, bagi jemaah yang meninggal sebelum melakukan ibadah haji maka ibadah hajinya akan diwakilkan oleh petugas.
"Jadi nanti petugas yang akan membadalkan, dan keluarga tidak perlu membayar. Karena sudah dibayarkan oleh pemerintah," tuturnya.
Diketahui, jumlah jemaah haji asal Lampung yang meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang. Dua jemaah sebelumnya adalah: Ilham Masjinda Surya kloter JKD (Jakarta Pondok Gede) 26 dan Zainuddin Barang Cacang Bin Barang Kloter JKG 02.
Ilham Masjid Surya menghembuskan nafas terakhirnya 8 Juni. Ilham merupakan warga Kelurahan Pinangjaya, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandarlampung.
Kemudian pada 9 Juni, Zainudin yang berasal dari Desa Cahyanegeri, Kecamatan Abung Barat Lampung Utara meninggal. Zainudin masuk dalam Kloter JKG 02.
Zainudin sempat dirawat di rumah sakit setempat, namun dinyatakan sehat dan pulang pada 8 Juni. Lalu, pada sembilan Juni, Zainudin kedapatan sudah meninggal dunia oleh adik iparnya. Kejadian itu langsung dilaporkan kepada dokter kloter. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya