Jelang Pucak Haji di Arafah, Jemaah Haji Lampung Mantapkan Persiapan

img
Ketua Kloter 49 Miftahuddin sedang memberikan pemantapan persiapan Armuzna pada jamaah

MOMENTUM, Makkah -- Pelaksanaan puncak ibadah haji  1444/2023 tinggal beberapa hari. Jemaah haji dari Lampung kelompok terbang (kloter) 49 memantapkan persiapan berangkat ke Arafah.

Pembimbing Haji Kloter 49-JKG, Purna Irawan mengatakan puncak ibadah haji dimulai pada 8 Dzulhijjah atau pada Senin 26 Juni 2023. Jemaah haji diminta untuk menjaga kesehatan dan stamina agar bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar.

"Puncak haji mulai 8 Dzulhijjah yang diperkirakan akan jatuh pada 26 Juni 2023. Jaga fisik, jangan terlalu bersemangat. Kita belum melakukan pelaksaan ibadah haji," ujar Purna Irawan, di Hotel Al Kiswah, Jumat 23 Juni 2023.

Pada 8 Dzulhijjah atau 26 Juni, jemaah haji akan menuju Arafah, kemudian dilanjutkan ke Musdalifah, dan bermalam di Mina. Tiga lokasi yang biasa disingkat Armuzna itu merupakan tempat pelaksaan ibadah haji.

Jemaah haji asal Lampung kloter 49 berkumpul di lorong hotel mendapat pengarahan persiapan menghadapi puncak haji di Arafah.

Menurut Purna Irawan, ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan kesehatan dan kebugaran tubuh yang baik. Karena hampir seluruh aktivitas rukun ibadah haji membutuhkan kekuatan dan kebugaran fisik. Seperti saat wukuf di Arafah, bermalam di Mina, melempar jumroh di Jamarat, serta tawaf dan sai di Masjidil Haram.

Selama bermalam di Mina, jemaah akan beberapa kali menempuh perjalan sekitar enam sampai tujuh kilo meter pulang balik untuk melempar jumroh di Jamarat.

Selain itu, kekuatan dan kebugaran fisik juga dibutuhkan untuk melaksanakan tawaf dan sai. "Tawaf itu mengelilingi kabah tujuh kali putaran. Sai, berjalan dari bukit Sofa dan Marwa, juga tujuh kali. Itu membutuhkan energi dan tenaga yang fit agar tidak kelelahan," katanya.

Karena itu, dia kembali mengingatkan jemaah untuk benar-benar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Agar pelaksaan ibadah haji berjalan dengan lancar.

Jemaah haji lansia persiapan menghadapi puncak ibadah haji.

Sementara Ketua Kloter 49 Miftahuddin mengingatkan jemaah untuk membawa pakaian yang penting dan secukupnya. Karena selama tiga hari, yaitu pada 8, 9, 10 Dzulhijjah, jemaah haji berpakaian ihram.

Selain itu, kata dia, sejak Jumat pagi, 23 Juni 20203, jemaah haji tidak memperoleh makanan katering. Sebagai gantinya, diberikan roti dan pop mie produk dari Arab Saudi.

Namun, ada yang cukup memprihatinkan. Menjelang puncak ibadah haji, banyak jemaah yang sakit, terutama terserang penyakit flu, pilek dan demam. Tim medis terus melakukan edukasi dan memberikan obat-obatan, meski persediannya obat dari Indonesia terbatas.

Kondisi lain yang terjadi menjelang puncak ibadah haji, mulai Jumat pagi ini, seluruh angkutam bus salawat tidak ada yang jalan mengangkut jamaah dari hotel ke Masjidil Haram. Seluruh bus dipersiapan untuk mengangkut jemaah menuju Arafah. Sehingga jemaah yang ingin solat fardu ke Masjidil Haram harus berjalan kaki.

Bertuntung bagi jamaah haji Lampung yang ditempatkan di hotel Al Kiswah. Jarak ke Masjidil Haram hanya kurang dari dua kilometer. Bagi jemaah yang kondisi kesehatannya masih bugar, banyak yang berjalan kaki ke Masjid Haram. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos