MOMENTUM, Pringsewu--Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta seluruh aparatur pekon/desa dan aparatur sipil negara menjaga netralitas dalam seluruh tahapan pelaksanaan pemilu tahun 2024.

Ketua Bawaslu Kabupaten Pringsewu M.Fathul Arifin mengatakan, netralitas aparat pekon dan ASN menjadi faktor penting menjaga kondusifitas untuk kelancaran pelaksanaan pemilu.

"Sakali lagi, Bawaslu mengajak para kepala pekon dan lurah untuk menjunjung tinggi netralitas dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pemilu dan Pilkada 2024," kata Fathul, Senin (10-7-2023).

Dia juga berharap, jajaran forkopimda dan institusi tersebut dapat memperkuat sinergi dengan aparatur pekon untuk menjaga situasi kondusif dalam seluruh pelaksanaan tahapan pemilu.

"Bawaslu Pringsewu berkomitmen untuk melakukan pengawasan yang tegas, adil, dan profesional demi terwujudnya proses demokrasi yang berkualitas dan transparan di Kabupaten Pringsewu,"tegasnya.

Dia juga memastikan, seluruh bentuk pelanggaran pemilu akan diproses, melalui Sentra Penegakan Hukum Terpadu merupakan gabungan dari unsur: Bawaslu, Kelolisian dan Kejaksaan.

"Namun jika bukan pelanggaran pidana Pemilu maka akan di rekomendasikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan instansi terkait kjususnya bagi ASN," terangnya.

Hal senada disampaikan Ketua KPU Kabupaten Pringsewu Sofyan Akbar Budiman. Dia juga meminta para kepala pekon, lurah dan perangkatnya serta ASN harus bersikap netral.

"Sebab jika tidak netral dan ditemukan bukti-bukti kuat melakukan pelanggaran, maka kepala pekon dan lurah bisa masuk bui setelah terlebih dulu diproses," kata Sofyan .

Menurut dia, saat ini tahapan pemilu sudah memasuki tahapan pencalonan. Karena itu, sesuai amanat PKPU,  kepala pekon dan aparatur pekon yang mendaftar sebagai bakal calon anggota DPRD harus mengundurkan diri. (**)