KemenPUPR Dorong Transaksi e-Katalog Lokal Capai 30 Persen

img
Hilda Isfanovi selaku Subkoordinator Pengelolaan Pengembangan e-Katalog Sektoral Kementerian PUPR di Swiss-Belhotel

MOMENTUM, Bandarlampung--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mendorong transaksi katalog elektronik (e-katalog) lokal mencapai 30 persen.

Diharapkan, target 30 persen dari total nilai pengadaan itu tercapai hingga akhir tahun 2024.

Begitu disampaikan Hilda Isfanovi selaku Subkoordinator Pengelolaan Pengembangan e-Katalog Sektoral Kementerian PUPR di Swiss-Belhotel, Selasa (14-11-2023).

Menurut Hilda, berdasarkan Surat Edaran Kepala LKPP ditargetkan transaksi e-katalog lokal bisa tercapai 30 persen pada tahun 2023 dan 2024.

"Kalau misalnya sampai akhir 2023 ini belum tercapai, artinya tahun depan diharapkan bisa tercapai," kata Hilda.

Meski demikian, dia menilai, target tersebut sulit tercapai jika hanya mengandalkan dari pengadaan barang saja.

Karena itu, dia mendorong, agar pekerjaan konstruksi juga bisa dilakukan melalui e-katalog lokal.

"Kalau dipenuhi dari pengadaan barang saja sepertinya itu agak berat. Sehingga diharapkan bisa dipenuhi dengan pekerjaan konstruksi," jelasnya.

Terlebih, menurut dia, hal itu merupakan target dari Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

"Jadi kita berharap, teman-teman di Lampung akan menambah etalase untuk pekerjaan konstruksi," sebutnya.

Dia mengatakan, untuk di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung baru terdapat etalase pekerjaan konstruksi jalan, yang dilakukan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK).

Sehingga, dia berharap, organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya bisa segera mengajukan etalase untuk pekerjaan konstruksi.

Dia meyakini, untuk pengadaan pekerjaan konstruksi melalui e-katalog lokal lebih cepat dan transparan. 

"Itu semua tercatat di sistem. Baik penyedianya atau spesifikasinya tercatat. Jadi lebih mudah dan transparan," tuturnya. 

Sementara, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Lampung Slamet Riadi menjelaskan, nilai transaksi melalui e-katalog lokal memang belum tercapai 30 persen.

"Tepatnya baru sekitar 10 persen lebih dengan nilai Rp300an miliar," ujarnya.

Menurut dia, saat ini pemprov sedang berupaya untuk beralih ke e-katalog lokal. Salah satunya Dinas BMBK Lampung yang sudah memulai pelaksanaan pengadaan pekerjaan jalan melalui e-katalog lokal.

"Untuk etalase memang baru pekerjaan konstruksi jalan yang mulai. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa lebih dari itu," sebutnya.

Meski demikian, dia menjelaskan, hal itu tergantung dari OPD masing-masing untuk mengusulkan pembuatan etalase.

"Ini yang sedang kita inisiasi agar mereka buka etalasenya. Jadi penyedianya bisa masuk," jelasnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos