MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berencana menyalurkan subsidi untuk beras medium pada akhir November mendatang.
Subsidi tersebut menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) tahun 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung Elvira Umihanni saat diwawancarai, Kamis (16-11-2023).
"Mungkin lebih ke minggu ke empat bulan ini (penyaluran subsidi beras)," ujar Elvira.
Meski demikian, dia belum dapat memastikan jumlah anggaran yang akan digunakan untuk subsidi beras medium.
"Untuk berapa nominal yang disiapkan belum bisa disampaikan. Karena masih menunggu," jelasnya.
Menurut dia, untuk jumlah kebutuhan beras yang akan disubsidi mencapai seribu ton.
Beras tersebut nantinya dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) melalui operasi pasar.
Untuk pelaksananya, Pemprov Lampung akan menunjuk PT Wahana Raharja yang merupakan BUMD.
"Jadi nanti Pemprov menugaskan Wahana untuk menyediakan pangan murah. Ini salah satu upaya Pemprov dalam memberikan subsidi terhadap komoditas pangan yang kita intervensi harganya," jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk pelaksanaannya dilakukan di seluruh kabupaten/kota. Di setiap lokasi pelaksanaan operasi pasar disediakan 2,5 ton beras.
"Untuk kuota setiap daerah itu kita sesuaikan dengan proporsi jumlah penduduk. Kemudian dibagi di beberapa titik," sebutnya.
Dia menjelaskan, pemprov akan memprioritaskan beras lokal yang diberikan subsidi.
Tujuannya agar pabrik penggilingan padi di Lampung bisa diaktifkan kembali.
"Kita akan menyerap beras lokal walaupun selisih harganya cukup besar. Karena kita ingin penggilingan padi bisa berfungsi seperti sebelumnya," harapnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya