Ini Kuota BBM Subsidi untuk Lampung

img
Ilustrasi

MOMENTUM, Bandarlampung--Kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis biosolar tahun mengalami peningkatan.

Pada 2023, kuota biosolar untuk Lampung hanya 800.534.000 liter. Sedangkan tahun ini naik menjadi 852.697.000 liter.

Sebaliknya, untuk BBM jenis pertalite justru menurun. Dari 842.237.000 liter menjadi 748.883.000 liter.

Hal itu disampaikan Kabid Energi Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Lampung Sopian Atiek saat diwawancarai, Selasa (30-1-2024).

"Kuota BBM bersubsidi jenis biosolar tahun ini ada penambahan menjadi 852.697 kiloliter (setara 852.697.000 liter)," kata Sopian.

Dia menjelaskan, kuota BBM jenis biosolar meningkat sekitar 6,5 persen atau sekitar 52.163.000 liter.

Dia mengatakan, penambahan kuota itu untuk mengantisipasi adanya peningkatan jumlah kendaraan dan penduduk. Termasuk dunia usaha.

"Tetapi ini tetap kita pantau (penyalurannya) dan pertamina kasih sesuai dengan permintaan," terangnya.

Sehingga, diharapkan penyalurannya bisa tepat sasaran. Karena itu, untuk membeli BBM jenis biosolar harus menggunakan barcode.

"Sehingga terpantau berapa jumlah kendaraan yang mengisi BBM itu dianalisa. Kalau ada kendaraan yang berulang itu akan diblok," tuturnya.

Dia menjelaskan, untuk pembelian BBM biosolar perharinya dibatasi. 

"Kendaraan pribadi itu 60 liter. Tapi kalau angkutan seperti L300 di 80 liter. Untuk roda enam atau lebih 200 liter perhari," jelasnya.

Sementara untuk kuota pertalite, menurut dia, justru menurun sekitar 6,8 persen atau sekitar Berkurang 93.354.000 liter.

"Untuk pertalite 748.883.000 liter, ini berkurang 6,8 persen," ujarnya.

Dia menjelaskan, penurunan itu dikarenakan penyaluran pertalite tahun 2023 hanya 750.180.000 liter.

"Sedangkan kuotanya 842.237.000 liter. Jadi penyalurannya hanya 88 persen," jelasnya.

Dia menyebutkan, ada beberapa faktur yang menyebabkan tidak tersalurkannya seluruh kuota BBM pertalite. 

Salah satunya dikarenakan sebagian masyarakat beralih menggunakan BBM jenis pertamax.

"Kita memang berharap yang diatas 10 persennya menggunakan pertamax dan alhamdulillah kuota tahun ini mencukupi," sebutnya.

Menurut dia, beralihnya masyarakat dikarenakan harga pertamax dan pertalite tidak terlalu jauh.

"Sehingga, memilih beli pertamax karena lebih hemat dan oktannya lebih bersih," tutupnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos