MOMENTUM, Bandarlampung--Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan Pelabuhan Panjang - Gerbang Tol (GT) Lematang segera dibangun.
Ruas Pelabuhan Panjang - Lematang itu pun masuk dalam pembangunan tahap kedua.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung M Taufiqullah, Senin (12-2-2024).
"Alhamdulillah, berkat dorongan dari Pak Gubernur untuk jalan tol penghubung Pelabuhan Panjang dan Lematang segera dibangun," kata Taufiq.
Meski demikian, dia belum dapat memastikan kapan waktu pembangunannya dilaksanakan.
"Kalau konstruksinya kita belum tahu kapan. Tapi, rencana pembangunannya masuk tahap kedua," jelasnya.
Dia menyebutkan, sebelumnya pembangunan tol Pelabuhan Panjang - Lematang masuk dalam tahap keempat.
"Tapi berkat dorongan dari pak gubernur, dipercepat menjadi tahap kedua," ujarnya.
Menurut dia, jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Panjang - Lematang itu merupakan inisiasi dari Gubernur Arinal Djunaidi.
Dia menyebutkan, hal itu untuk memudahkan kendaraan-kendaraan bermuatan yang hendak menuju pelabuhan.
Terkait dengan alternatif yang menghubungkan Pelabuhan Panjang - Lematang, dia menyebutkan, masih dalam pembahasan.
"Alternatifnya ada tiga. Tapi ini belum bisa disampaikan, karena masih dalam pembahasan dan finalisasi," jelasnya.
Senada, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fahrizal Darminto menambahkan, ada tiga rute alternatif yang sedang dalam pembahasan.
Dia menjelaskan, dari alternatif yang disiapkan ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
"Belum final, masih ada beberapa alternatif. Dari Alternatif itu variabelnya dilihat dari situasi di lapangan. Sehingga mereka sedang menghitung biaya konstruksinya," kata Fahrizal.
Sehingga, dia pun belum bisa menjelaskan secara rinci terkait teknis pembangunannya.
Dia berharap, tol yang menghubungkan Pelabuhan Panjang dan Lematang itu bisa segera dibangun.
"Kalau jalan tol ini terkoneksi dengan pelabuhan, akan sangat baik sekali. Maka dari sentra industri langsung bisa masuk pelabuhan. Berarti akan sangat efisien transportasinya," tuturnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya