Harianmomentum.com--Rencana
peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni - Terbanggibesar
Lampung Tengah pada Jumat, 15 Desember 2017 ditunda.
Hal tersebut
terungkap dalam Lampung Economic Outlook 2018 yang digelar di lantai IV Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Selasa (12/12).
"Peresmian
direncanakan ditunda untuk ruas tol Bakauheni - Kotabaru dan Terbanggibesar
yang rencananya 15 Desember," ucap Direktur Jalan Tol PT Hutama Karya
Jakarta Bambang Pramusinto.
Bambang
yang juga menjabat sebagai Koordinator Operasional Proyek JTTS tersebut
mengatakan, rencana peresmian akan kembali dijadwalkan mengingat Presiden Joko
Widodo masih mengikuti acara OKI pada pekan ini.
Pengawas
Proyek PT Hutama Karya M Rizal Sudjipto menerangkan JTTS di Lampung akan
menggunakan e-toll card seperti Brizzi.
"Secara garis
umum kita gak pakai cash nanti ada e-money. Gak ada yang menggunakan uang di
Tol Lampung," kata Rizal.
Sementara Kepala
Pusat Perencanaan Infrastruktur Kementerian PUPR Hadi Sucahyono mengatakan,
JTTS yang saat ini tengah dibangun, jika sudah difungsikan akan berdampak
sinifikan pada pertumbuhan ekonomi Lampung.
Dia menerangkan,
memang lahan di pinggir tol tidak akan bisa difungsikan untuk usaha, tetapi di
tiap rest area akan menjadi potensi ekonomi baru. Terutama bagi usaha kecil
menengah.
“Misalnya Tol Cipali.
Pada awalnya memang seolah-olah ekonomi lokal nggak tumbuh, tapi sekarang
begitu kita buka beberapa center rest area, itu justru menampung ekonomi lokal.
Jadi kalau dulunya mereka berjualan di jalan lama, sekarang kita tampung di
rest area itu, hampir semua pindah kesana. Itu salah satu contoh,” terang dia.
Selain itu, JTTS akan
mempercepat jalur distribusi orang dan barang. Yang nantinya akan berdampak
pada penurunan ongkos/ biaya distribusi.
“Jika semakin lancar,
waktu tempuh cepat, maka otomatis harga-harga akan turun. Kita contohkan di
Papua saja, tadinya semen bisa 2 juta karena distribusinya haurs pakai pesawat.
Nah, nantinya di Lampung harga-harga akan lebih murah dan menumbuhkan
perekonomian.” paparnya.
Namun semua itu membutuhkan waktu, lanjutnya, satu-dua tahun pelaksanaan masih konstruksi, pembebasan dan sebagainya dan mencari investor. Tetapi begitu selesai maka akan menurunkan harga dan menpercepat distribusi. (ira)
Editor: Harian Momentum