Pringsewu Gelar Lomba Bertutur, Diikuti 19 Pelajar SD/MI

img
Lomba Bertutur tingkat SD/MI se-Kabupaten Pringsewu yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pringsewu. Foto. Sulistyo.

MOMENTUM, Pringsewu -- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pringsewu menggelar Lomba Bertutur. Diikuti 19 pelajar sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) dari sembilan kecamatan.

Kegiatan sehari itu berlangsung di Aula Kolam Renang Paris Pringsewu, Rabu 29 Mei 2024. Mengusung tema: "Tingkatkan Budaya Baca Anak Dengan Bertutur". Peserta lomba akan dinilai sejumlah juri dari para penggiat literasi, seni dan budaya. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pringsewu Hipni menjelaskan, para peserta mayoritas kelas empat dan lima SD/MI negeri dan swasta. Mereka berkompetisi menampilkan cerita bertutur tentang kehidupan rakyat dari hasil membaca tentang sejarah nusantara dah budaya lokal.

Menurutnya, lomba bercerita bertutur tersebut bertujuan menumbuh kembangkan kecintaan anak-anak terhadap karya budaya bangsa dan mencari bibit-bibit generasi muda yang dapat menjadi panutan dalam menjalankan kebiasaan gemar membaca.

Selain itu, juga untuk memahami tentang sejarah. Mereka juga bisa memetik pelajaran kondisi hidup dijaman dahulu dan sekarang. Hipni berharap, para siswa SD/MI bisa menyalurkan bakat mereka. Para guru bisa menggali potensi anak didiknya.

“Lomba ini digelar tiap tahun. Saya berharap tahun depan pesertanya akan lebih banyak. Kalau bisa semua SD/MI bisa mengirimkan perwakilan," ujarnya.

Dia menambahkan, ada beberapa komponen penilaian terhadap peserta lomba yakni penampilan peserta dalam bercerita bertutur, cara bercerita/teknik bercerita, penguasaan materi dan kemampuan bercerita. 

Hipni menambahkan, bagi peserta yang meraih juara akan mendapatkan tropi dan uang pembinaan. Serta akan mengikuti lomba yang sama di tingkat Propinsi Lampung.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Heri Iswahyudi saa membuka kegiatan itu mengharapkan, kegiatan tersebut menjadikan pelajar SD/MI lebih kreatif dalam bercerita bertutur baik budaya nusantara maupun lokal.

"Namun untuk bisa kreatif, para pelajar harus lebih memperbanyak membaca. Khususnya pengetahuan tentang sejarah,"harapnya.

Menurutnya, bercerita merupakan suatu metode sekaligus media komunikasi yang menjadi tradisi dari generasi ke generasi. "Bercerita kepada anak merupakan salah satu metode pembelajaran yang ampuh untuk menanam juga menumbuhkan kepribadian anak sejak dini," katanya

Heri Iswahyudi mengharapkan orangtua meluangkan sedikit waktu setiap hari untuk bercerita kepada anak dan mendengarkan mereka. "Sebab mereka membutuhkan perhatian, butuh didengar. Insya Allah, anak-anak yang mendapatkan perhatian cukup akan menjadi anak-anak yang saleh dan salehah,"imbuhnya. (***)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos