MOMENTUM, Mesuji -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mesuji diterpa isu tak sedap. Tersebar kabar, lembaga penyelenggaran pemilu itu melakukan pencurian arus listrik.
Informasi miring itu berawal dari datangnya petugas Operasi Pemutusan Aliran Listrik (OPAL) PLN beberapa hari silam di Kantor Bawaslu Mesuji.
Sekertaris Bawaslu Mesuji, Andre Al Rendra, menegaskan, informasi pencurian listri itu hanya isu. Tidak benar, jika Kantor Bawaslu Mesuji telah mencuri arus listrik PLN.
Dia menjelaskan, listrik yang digunakan di Kantor Bawaslu Mesuji adalah paket multiguna yang merupakan produk resmi PLN.
“Perihal dugaan pencurian listrik milik PLN yang diberitakan itu tidak benar. Hasil pemeriksaan OPAL kemarin telah dijelaskan Pimpinan Tim OPAL, yaitu Pak Apri, bahwa kondisi sambungan, meteran, dan MCB sama persis seperti ketika petugas terakhir melakukan instalasi tanpa ada yang berubah atau dirubah," kata Andre, Kamis 6 Juni 2024.
"Saat ini kami menggunakan produk sambungan Multiguna milik PLN sejak Februari lalu. Untuk penjelasan lebih lanjut, dapat langsung ditanyakan kepada pihak PLN mengenai produk Multiguna tersebut," lanjutnya.
Penggunaan sambungan Multiguna PLN ini diawali setelah surat Bawaslu Mesuji kepada PLN pada 1 Februari 2024, mengenai pengaduan dan permintaan pemeriksaan jaringan listrik di gedung kantor Bawaslu Mesuji.
“Ya, ketika saya pertama kali bekerja di sini (sebagai sekretaris), saya melihat bahwa sambungan listrik ini tidak wajar dan saya merasa berpotensi berbahaya (terbakar), itulah mengapa saya segera melapor kepada PLN untuk diperiksa dan diperbaiki. Mungkin pendahulu saya sebelumnya kurang memahami atau belum sempat melapor," terang Andre.
Sementara itu, Apri selaku ketua Tim OPAL PLN yang melakukan pemeriksaan di Kantor Bawalu Mesuji, ketika dihubungi melalui Whatsapp, menyatakan bahwa informasi tentang pencurian listrik tersebut tidak benar. (***)
Editor: Muhammad Furqon