MOMENTUM, Bandarlampung--Beredarnya informasi di masyarakat dan media sosial terkait tindakan medis di Alena Beauty Klinik di Metro yang disebut malpraktek, mendapat tanggapan dari DPP LBH Kesehatan Indonesia Sejahera (KIT).
Tanggapan itu disampaikan Ketua Umum DPP LBH KIS, Febrian Willy Atmajaya di Bandarlampung, Senin 4 Agustus 2024. Willy menyatakan, informasi yang terkait dengan klinik kecantikan tersebut, tidak akurat.
"Hari ini, kami selaku ketua umum lembaga bantuan hukum kesehatan ini, mewakili seluruh jajaran pengurus dan dokter Alena beserta suaminya, ingin mengklarifikasi pemberitaan yang simpang siur dan tidak akurat," kata Willy.
Dia menjelaskan, bahwa dokter Alena memiliki klinik kecantikan di Metro. Pasien berinisial R yang kemarin sempat viral di media sosial karena menderita stroke ringan setelah datang ke klinik tersebut untuk menjalani prosedur tanam benang di hidung, bukan filler.
Pasien datang dalam kondisi sehat pada sore hari dan pulang juga dalam keadaan sehat setelah tindakan medis dilakukan pada pukul 18.31 WIB.
"Sebelum melakukan tindakan medis, pasien pasti mengisi formulir riwayat penyakit dan menandatangani surat persetujuan," ujarnya.
Dalam surat tersebut, pasien menyatakan bertanggung jawab atas segala risiko dan menyadari bahwa ilmu kedokteran tidak menjamin keberhasilan yang mutlak.
Willy juga menegaskan bahwa pasien tersebut yang menghubungi dokter Alena untuk perawatan, bukan sebaliknya.
"Ini membuktikan bahwa tindakan dokter Alena memang baik dan berkualitas," katanya, seraya menambahkan bahwa banyak masyarakat yang memberikan komentar positif di media sosial tentang pelayanan di klinik Alena.
Ia menyatakan bahwa tuduhan malpraktek terhadap dokter Alena tidak berdasar. "Kami sudah berkonsultasi dengan dewan pakar, dan tindakan yang dilakukan hanya di bagian muka, sehingga tidak mungkin menyebabkan stroke," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, dokter Alena juga menuturkan apa yang terjadi pada waktu itu. Dokter Lena menyampaikan, keluarga pasien menghubunginya saat malam dan memberitahu bahwa pasien berada di ICU dengan kondisi hipertensi dan pendarahan otak.
"Saya diminta datang ke rumah sakit, tetapi karena situasi malam hari dan suami saya berada jauh, keluarga saya tidak mengizinkan saya pergi. Saya datang keesokan paginya bersama keluarga dan karyawan," tuturnya.
Sesampainya di rumah sakit, dokter Alena menjelaskan kepada dokter spesialis dan keluarga pasien bahwa stroke hemoragik yang dialami pasien disebabkan oleh hipertensi, dan tidak ada kaitannya dengan prosedur tanam benang yang dilakukan.
"Sebagai bentuk kepedulian, kami memberikan bantuan kepada ibunya sebagai simpati dan rasa kemanusiaan," tambahnya.
Ia menegaskan, tindakan tanam benang yang dilakukan di hidung pasien benar-benar aman dan sangat jauh dari pembuluh darah.
Menurutnya, stroke yang diderita pasien dapat terjadi dari pola makan yang kurang baik memang sudah lama berlangsung dan menumpuk.
Dokter Alena juga mengucapkan terima kasih kepada IDI Provinsi Lampung, Metro Perdaweri Lampung, rekan-rekan sejawat, dan yang terutama kepada LBH KIS Provinsi Lampung atas dukungan, kerjasama, dan dedikasinya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Lampung.
"Bantuan dan kerja keras kalian sangat berharga dalam mewujudkan pelayanan medis yang lebih baik bagi masyarakat. Semoga kerjasama ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak," katanya. (**)
Editor: Muhammad Furqon