MOMENTUM, Bandarlampung--Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis biosolar untuk tahun 2025 berkurang.
Kabid Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lampung Sopian Atiek mengatakan, kuota biosolar tahun 2025 berkurang 6,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2024, kuota biosolar untuk Lampung ditetapkan 852.697.000 liter. Sedangkan tahun 2025 turun menjadi 802.204.000 liter.
"Untuk kuota biosolar ada penurunan sebanyak 6,48 persen menjadi 802.204 kiloliter (802.204.000 liter)," kata Sopian, Selasa (4-2-2025).
Dia menjelaskan, pengurangan itu dikarenakan saat penyaluran biosolar tahun 2024 masih di bawah kuota.
Berdasarkan data, penyaluran biosolar hingga 31 Desember 2024 hanya 733.897.000 liter atau sekitar 85,55 persen dari kuota.
"Kita lihat kuota kita tahun 2024 tidak habis. Otomatis kuota biosolar di 2025 dikurangi," jelasnya.
Sedangkan untuk kuota pertalite tahun 2025 masih sama dengan 2024. Yaitu 784.883.000.
"Kalau untuk pertalite, kuotanya tetap sama dengan tahun 2024," ujarnya.
Menurut dia, jumlah kuota yang ditetapkan untuk tahun 2025 berbeda dengan yang diusulkan.
Dalam surat Nomor 500.10.8/6265/V.25/2024, Lampung mengusulkan kuota BBM jenis solar 994.924 kiloliter atau setara 994.924.000 liter.
Usulan itu mengalami kenaikan dibandingkan dengan kuota tahun 2024 yang ditetapkan 852.697.000 liter.
Sedangkan, BBM jenis pertalite diusulkan 823.812 kiloliter atau 823.812.000 liter.
Sama seperti solar, pertalite juga diusulkan meningkat jika dibandingkan dengan kuota 2024, sebesar 748.883.000 liter.
"Kalau usulan kita itu dilebihkan sekitar 15 persen dari kuota tahun sebelumnya," tuturnya.
Untuk upaya pengawasan, dia menyampaikan, Dinas ESDM setiap bulannya turun ke lapangan memantau penyaluran BBM subsidi.
"Kalau tim gabungan biasanya turun pertriwulan sekali. Tapi sewaktu-waktu kalau ada temuan kita turun ke lapangan," sebutnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya