MOMENTUM, Bandarlampung--Kreativitas tidak mengenal usia. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme 33 peserta dari 8 organisasi wanita, mengikuti Kartini Wastra Budaya Lampung yang digelar Mighrul Lampung dalam rangka Halal Bihalal dan peringatan Hari Kartini 2025. Kegiatan ini menjadi wadah bagi peserta untuk mengekspresikan kreativitas dan budaya Lampung.
Acara yang digelar di Ballaroom Diamond Holiday Inn hotel, Jumat (25-4-2025), juga diisi dengan Peluncuran Buku Kamus Bahasa Lampung, yang diterbitkan Migrul Lampung bekerjasama dengan Unila.
Ketua PKK Lampung, Purnama Wulansari, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Mighrul Lampung dalam rangka peringatan Hari Kartini. Beliau berharap bahwa keberadaan Mighrul Lampung dapat mendukung program-program yang dijalankan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.
Mighrul Lampung sebagai wadah organisasi wanita yang terdiri dari perempuan-perempuan yang sudah menikah, memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya kegiatan seperti peringatan Hari Kartini, Mighrul Lampung dapat menjadi contoh bagi organisasi-organisasi lainnya dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Purnama Wulansari juga berharap bahwa Mighrul Lampung dapat menjadi wadah bagi perempuan-perempuan Lampung untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran diri, serta menjadi mitra bagi pemerintah daerah dalam menjalankan program-program pembangunan. Dengan demikian, diharapkan bahwa Mighrul Lampung dapat menjadi salah satu organisasi yang berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung.
"Mighrul Lampung, sebuah organisasi yang baru berusia 1 tahun, telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam melestarikan budaya Lampung. Dengan tujuan memperkenalkan wastra budaya Lampung kepada generasi muda dan senior, Mighrul Lampung berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap budaya Lampung," papar Ketua Mighrul Lampung Dwita Ria Gunadi.
Menurutnya, upaya pelestarian budaya Lampung yang dilakukan oleh Mighrul Lampung sangatlah penting, terutama dalam menjaga bahasa Lampung agar tidak punah. Pembuatan kamus bahasa Lampung dengan dua dialek, yaitu dialek O dan dialek A, merupakan langkah yang sangat strategis dalam melestarikan bahasa daerah.
Kerja sama antara Mighrul Lampung dan Universitas Lampung (Unila) dalam pembuatan kamus bahasa Lampung menunjukkan komitmen yang kuat dalam melestarikan budaya Lampung. Rencana untuk menyerahkan kamus tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dan membagikannya ke setiap instansi untuk belajar bahasa Lampung adalah langkah yang sangat positif.
Sosialisasi penggunaan bahasa Lampung setiap hari Jumat di kalangan pegawai juga merupakan ide yang bagus untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan bahasa daerah di lingkungan kerja. Dengan demikian, diharapkan bahwa budaya Lampung dapat terus lestari dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Lampung. (*)
Editor: Muhammad Furqon