MOMENTUM, Bandarlampung--Angka pengangguran di Lampung didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2025 mencapai 4,21 persen atau 213.173 orang.
Dari jumlah itu, lulusan SMK menjadi penyumbang terbanyak dengan 7,16 persen. Disusul, SMA 7,01 persen, universitas 6,09 persen, Diploma I/II/III 2,69 persen, SMP 2,6 persen dan SD ke bawah 2,16 persen.
Meski demikian, TPT untuk jenjang SMK menurun jika dari 8,80 persen tahun 2024 menjadi 7,16 persen.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Thomas Amirico mengatakan, telah menyiapkan sejumlah program untuk menekan angka pengangguran.
Pertama, dia berencana akan menyelaraskan kurikulumnya dengan kebutuhan pasar.
"Jadi kompetensinya harus sesuai dengan dunia pasar. kita coba menyelaraskan kurikulumnya seperti apa," kata Thomas, Senin (10-11-2025).
Kemudian, Disdikbud juga membuat program kelas migran vokasi untuk mendorong anak-anak yang ingin menjadi pekerja migran.
"Jadi anak-anak yang ingin jadi pekerja migran kita coba bantu ke luar negeri. Salah satunya Jepang," jelasnya.
Terakhir, Disdikbud juga tengah menyusun program corporate go to school (perusahaan masuk sekolah).
"Jadi nanti dunia industri masuk ke sekolah (SMK). Misalnya perusahaan ini kerjasama dengan SMK mana," sebutnya.
Sehingga, menurut dia, antara perusahaan dan SMK akan memiliki join program.
"Setelah mereka (siswa) sesuai dengan spek, mereka diambil langsung oleh perusahaan," ungkapnya.
Dia meyakini, jika tiga program itu telah berjalan maksimal, maka angka pengangguran khususnya dari SMK dapat diturunkan.
"Kalau ini di lakukan Insya Allah, angka pengangguran yang di rilis BPS bisa kita turunkan. Karena kita punya rencana aksi kedepannya," tutupnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
