Harianmomentum.com--Distribusi
serta kualitas beras untuk rakyat miskin (rastra) di Provinsi Lampung perlu
dievaluasi. Lampung sebagai lumbung pangan nasional bisa menjadi contoh dan
model penyaluran bantuan yang tepat sasaran.
Usulan ini mengemuka saat kampanye dialogis bersama dengan warga
di Pringombo Pringsewu Timur, Jumat (6/4).
Jainudin, pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pringsewu
menyatakan dalam pesan kampanye dialogis partisipasi warga sangat diperlukan
agar bisa memberikan masukan kebijakan untuk membawa Lampung lebih baik ke
depan.
"Arinal-Nunik mampu memberikan solusi terkait sektor
pertanian dan soal bantuan beras bantuan yang didistribusikan tidak tepat
sasaran," kata Jainudin.
Sesuai dengan agenda kampanye dialogis, turut serta hadir juru
kampanye Partai Golkar Lampung, Ririn Kuswantari yang memberikan paparan materi
kampanye soal pentingnya pemberdayaan perempuan.
Jainudin menambahkan kegiatan kampanye dialogis bertempat di
rumah Sugiarto, tokoh masyarakat setempat menjadi momen penting bagi warga
dalam proses Pilgub Lampung.
Saat kegiatan kampanye dialogis, tim pasangan calon nomor urut
tiga yang mendapatkan dukungan parpol Golkar, PKB dan PAN, membuka komunikasi
dan berinteraksi secara langsung dengan warga.
"Pilih pemimpin Lampung yang amanah. Jelas keberpihakan ke
rakyat kecil, paham soal pertanian dan solusi kebijakan yang tepat agar Lampung
lebih sejahtera, berjaya," kata Jainudin.
Arinal Djunaidi adalah Sekda Lampung periode 2014-2016 yang
berpihak pada petani dengan komitmen kuat bawa kesejahteraan rakyat Lampung
lewat skema Kartu Petani Berjaya.
Arinal maju calon Gubernur Lampung berpasangan dengan Chusnunia
atau yang akrab dipanggil Nunik adalah bupati perempuan pertama di Lampung,
kini sedang cuti maju bersama di Pilgub 2018 Lampung.
Arinal Djunaidi, calon Gubernur Lampung memberikan solusi
kebijakan strategis, terkait dengan distribusi dan tatakelola bantuan beras sejehtera
(Rastra), ke depan Bulog Lampung harus bisa serap gabah hasil panen petani
Lampung.
Sungguh hal yang aneh jika Lampung sebagai lumbung pangan,
kualitas beras daerah atau raskinnya jelek.
"Lampung itu lumbung pangan nasional, Bulog ke depan harus bisa
optimal serap produksi beras petani," kata Arinal.(rls/red)
Editor: Harian Momentum