Warga Keluhkan Pembangunan Jembatan ‘Mangkrak’ di Pesibar

img
Jembatan bailey di Pekon Mandirisejati Peisisir Barat yang tidak kunjung dikerjakan sehingga warga harus melintasi garis pantai./Agung S

Harianmomentum.com--Warga mengeluhkan pembangunan jembatan yang berada di jalan lintas pantai barat Pekon (Desa) Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat.

 

"Sampai saat ini belum jelas, pembangunan jembatan itu kabarnya akan dikerjakan Maret 2018. Namun, belum juga ada tindaklanjutnya," kata Sutrisno, warga Krui, Rabu (11/4).

 

Jembatan bailey tersebut ambruk pada Kamis (23/11) siang, setelah sebelumnya kendaraan truk bermuatan lebih melintas setiap hari. Padahal, jembatan darurat tersebut hanya diperbolehkan untuk kendaraan roda empat muatan ringan dan roda dua.

 

"Jembatan ambruk gara-gara truk muatan berat selalu melintas, padahal hanya untuk kendaraan pribadi dan motor saja," kata Tris, warga Krui, Pesisir Barat. Ambruknya jembatan bailey yang mulai dioperasikan sejak 27 Oktober lalu, hanya mampu bertahan tidak sampai sebulan sejak kejadian jembatan permanen ambruk diterjang banjir pada 12 Oktober 2017.

 

Sebelumnya, pihak Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah 2 Provinsi Lampung, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 7 Wilayah Gunung Kemala - Sanggi, Rolli Ekianto menerangkan, pelaksanaan pembangunan jembatan diperkirakan akan dilaksanakan pada Maret 2018, namun sampai saat ini belum nampak kejelasannya. 

 

Saat ditanyai mengenai pembangunan jembatan permanen Mandirisejati, Pemkab Pesisir Barat melalui Asisten 2 Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kehumasan, Syamsu Hilal belum dapat memberikan tanggapan mengenai kejelasan tersebut.

 

"Coba tanya dengan Kadis PUPR, teknisnya ada di PU." ujarnya melalui pesan Whatsapp, (10/04).

 

Sayangnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pesibar, Isnawardi pun belum dapat dihubungi.(asn)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos